Belgia kandas lawan Prancis di semifinal UEFA Nations League meski sempat unggul dua gol. Pelatih Roberto Martinez menduga pemainnya terlena karena sudah merasa masuk final.
Belgia tumbang 2-3 dari Prancis di Allianz Stadium dalam perebutan tiket ke final UEFA Nations League, Jumat (8/10/2021) dini hari WIB. Tim besutan Roberto Martinez itu sebetulnya sempat memimpin 2-0 di babak pertama lewat gol Yannick Carrasco dan Romelu Lukaku.
Prancis bangkit di babak kedua dengan melesakkan tiga gol lewat Karim Benzema, Kylian Mbappe, dan Theo Hernendez. Les Bleus pun melaju ke final untuk berhadapan dengan Spanyol, yang menumbangkan Italia 2-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skuad Belgia tentu saat ini sedang dihantui rasa kecewa. Andai bisa menang, itu menjadi final pertama Belgia di generasi Kevin de Bruyne dkk.
Baca juga: Lagi-Lagi Generasi Emas Belgia Gagal Juara! |
"Periode pertama kami benar-benar luar biasa. Kami sangat percaya diri dan sangat mudah. Di babak kedua, kami sedikit terlalu emosional - mungkin kami terlalu banyak berpikir tentang final, tentang kelolosan. Kami tidak melakukan apa yang harus kami lakukan," kata Martinez seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
"Kami membiarkan Prancis bangkit dan kemudian menjadi sangat sulit. Itu semua tentang detail. Sayang sekali kami tidak mengontrol pertandingan dengan lebih baik. Kami berhenti bermain. Melawan tim seperti Prancis, itu menjadi sebuah hukuman. Kami membuang semua kerja keras kami," sambungnya.
Carrasco menilai bahwa Belgia kehilangan ketenangan di babak kedua. Saat gol bersarang ke gawang Thibaut Courtois, Belgia kena mental.
"Kami terlalu banyak main di belakang dan kehilangan ketenangan saat menguasai bola untuk melukai Prancis lebih jauh. Itu juga sulit secara mental. Saat kedudukan 2-2, kami bermain terlalu banyak di wilayah kami sendiri. Kami juga mengalami nasib buruk," ungkapnya.