Pique Sampai Ibrahimovic Bersama Josh Cavallo

ADVERTISEMENT

Pique Sampai Ibrahimovic Bersama Josh Cavallo

Yanu Arifin - Sepakbola
Jumat, 29 Okt 2021 09:20 WIB
josh cavallo adelaide united pesepakbola gay
Gelandang Adelaide United, Josh Cavallo. (Foto: Twitter @AdelaideUnited)
Adelaide -

Josh Cavallo, pesepakbola Australia, dengan mantap menyatakan dirinya gay. Bintang-bintang top di lapangan hijau dengan kompak mendukungnya.

Josh Cavallo menyatakan dirinya pesepakbola gay pada Rabu (27/10/2021). Gelandang Adelaide United itu mengumumkan di media sosial klub.

"Saya pesepakbola dan seorang gay. Yang saya inginkan adalah bermain dan diperlakukan sama," katanya dalam cuplikan video itu.

Keberanian Cavallo menyatakan dirinya gay disambut baik bintang-bintang sepakbola dunia. Bahkan beberapa klub raksasa Eropa juga turut memberikan ucapan selamat.

Bek Barcelona, Gerard Pique, memuji Cavallo karena dinilai membawa sepakbola jauh lebih maju. Pemain Spanyol itu memberi dukungan kepadanya.

"Hei @JoshuaCavallo, saya tidak senang mengenal Anda secara pribadi, tetapi saya ingin berterima kasih atas langkah yang Anda ambil ini," cuit Pique di Twitter.

'"Dunia sepakbola jauh tertinggal di belakang, dan Anda membantu kami bergerak maju," ujar Pique.

Pujian juga dilontarkan banyak bintang top. Sebut saja David De Gea, Raphael Varane, Antoine Griezmann, Zlatan Ibrahimovic, hingga klub-klub dari Arsenal, Liverpool, dan Bayern Munich mendukungnya.

"Anda juaranya. Sepakbola memang untuk semua orang. Hormat sebesar-besarnya," cuit Ibrahimovic, striker AC Milan.

Keberanian yang ditunjukkan Cavallo diapresiasi, mengingat tak banyak pesepakbola yang mau mengaku dirinya gay. Sepakbola masih belum menjadi ruang aman bagi mereka.

Dilansir Daily Mail, pada 1990-an ada pemain bernama Justin Fashanu, yang mengaku dirinya seorang gay. Namun, ia merasa dikucilkan, dan akhirnya bunuh diri pada 1998.

Langkah Cavallo sendiri didasari hal itu. Ia ingin mengubah stigma agar pemain lain yang juga gay bisa berani bicara ke publik.

"Tumbuh dewasa, saya selalu merasa perlu untuk menyembunyikan diri karena saya malu. Saya malu tidak akan pernah bisa melakukan apa yang saya cintai dan menjadi gay."

"Datang ke orang yang saya cintai, rekan-rekan saya, teman-teman, rekan satu tim, dan pelatih sangat luar biasa. Dukungan yang saya terima sangat besar. Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa menjadi diri sendiri dan bermain sepakbola tidak masalah. Jika ada, Anda akan mendapatkan lebih banyak rasa hormat dari orang-orang," kata pemain 21 tahun tersebut.

(yna/adp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT