Perjalanan karier Omar Elabdellaoui hampir saja tamat usai mengalami kebutaan. Namun pemain asal Norwegia itu kini sudah bisa melihat dan siap merumput kembali.
31 Desember 2020 adalah saat mengerikan bagi Elabdellaoui. Ia baru setengah musim tinggal di Turki, bermain untuk Galatasaray. Musibah terjadi saat ia sedang berpesta merayakan pergantian tahun.
Kembang api yang ia nyalakan meledak tepat di depan wajahnya. Kembang api itu meledak sebelum waktunya saat Elabdellaoui mencoba menyalakan sumbunya.
Bubuk mesiu mengenai kulit dan bola matanya, jaketnya terbakar. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit di Istanbul.
"Saya hanya berpikir ada sesuatu di mata saya dna harus dibersihkan, tapi kemudian saya merasa wajah saya terbakar dan segalanya gelap," kata Elabdellaoui kepada The Guardian, menjelaskan perasaannya saat itu.
Luka bakar yang ia alami merusak matanya, terutama mata kanannya. Ia tak bisa melihat keluarganya sekalipun.
![]() |
"Mata kirimu tak begitu buruk, tapi mata kananmu, kami belum tahu (separah apa)," kata Elabdellaoui menirukan ucapan dokter saat itu.
Perlahan, mata kirinya memang membaik seiring perawatan. Ia mulai bisa melihat lagi, namun mata kanannya belum. Ada cedera yang lebih parah di sana yang harus diatasi.
Galatasaray mencoba memberi dukungan moral dan finansial. Timnas Norwegia pun mendukungnya. Agen Elabdellaoui, Mikail Adampour memilih tetap berada di sisinya meski sudah memasuki masa-masa bursa transfer Januari yang sibuk.
![]() |
Setelah melewati pencarian yang panjang, pada Februari 2021 Elabdellaoui pergi berobat ke Cincinnati Eye Institute, Amerika Serikat. Di sana ia bertemu dr Edward Holland, yang pernah merawat prajurit AS yang buta karena bom di Afghanistan.
Upaya transplantasi kornea yang dilakukan tak mudah. Butuh waktu untuk mengerjakan mata Elabdellaoui, terutama untuk membuat matanya dalam posisi layak dioperasi.
Sebab seluruh jaringan bola mata kanannya telah terbakar. Saluran air matanya pun terbakar. Irisnya buram, dan ia juga kehilangan sepertiga kelopak matanya. Total, ada 11 operasi yang harus ia jalani dalam rentang waktu berbulan-bulan.
![]() |
Meski begitu, ia sudah bisa berlatih kembali bersama tim di bulan Juli 2021, dengan memakai kacamata khusus. Selain kondisi matanya, secara fisik ia fit. Ia juga harus menjaga asupan gizinya agar dalam kondisi layak operasi.
Bulan September 2021, transplantasi kornea dilakukan. Hasilnya memuaskan, mata kanan Elabdellaoui bisa melihat lagi!
"Itu sangat istimewa, saya sulit berkata-kata. Saya melepas perban dan ada sedikit penglihatan. Saya menutup mata kiri saya dan bisa melihat tangan kanan saya. Saya bisa melihat pergerakan di bagian kanan tubuh saya, yang tadinya tidak bisa," kata Elabdellaoui.
Sebuah berkah bagi Elabdellaoui, sebuah kebahagiaan untuk keluarga dan teman-temannya. Ia pun sudah kembali masuk dalam skuad Galatasaray pada Januari lalu.
Elabdellaoui memang masih harus melakukan sejumlah adaptasi di lapangan. Ia masih memakai kacamata khusus dan lensa kontak, serta harus memakai obat tetes mata secara rutin.
Tapi ia kini bisa kembali menjalani kariernya, bermain sepakbola untuk klub dan negaranya. Pemain keturunan Maroko itu pun kini menatap masa depan.
"Ini sesuatu yang akan terus melekat dalam hidup saya. Saya tak bisa lupa. Bekas luka ini ada bersama saya selamanya," jelas Elabdellaoui.
Simak Video "Gedson Diminati Galatasaray, Billy Gilmour Minta Dipinjamkan"
[Gambas:Video 20detik]
(adp/yna)