Paris Saint-Germain di luar dugaan kalah di markas Nantes 1-3. Gelandang PSG Marco Verratti tidak puas dengan kepemimpinan wasit di pertandingan itu.
Kekalahan itu diterima PSG saat bertamu ke Stade de la Beaujoire, Minggu (20/2/2022) dinihari WIB. Les Parisiens babak belur di babak pertama usai tertinggal tiga gol langsung dari Randal Kolo Muani, Quentin Merlin, dan Ludovic Blas [penalti].
PSG baru melawan selepas turun minum dengan mencetak gol balasan dari Neymar. Pelanggaran Dennis Apiah kepada Kylian Mbappe kemudian memaksa wasit menunjuk titik putih ke arah kotak penalti Nantes. Akan tetapi, eksekusi Neymar dengan mudah diantisipasi kiper Alban Lafont.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertandingan semakin sulit buat PSG karena diganjar enam kartu kuning oleh wasit dalam 10 pelanggaran. Sementara itu Nantes tercatat melakukan 16 pelanggaran tapi hanya memperoleh dua kartu kuning saja.
"Bagaimana mungkin kami mendapatkan 10 kartu kuning? Kami bahkan tidak bisa berbicara dengan wasitnya. Kami tidak bisa melakukan apapun," sembur Verratti kepada Canal Plus.
"Wasitnya, ketika kami datang untuk berbicara dengan dia, dia bilang kami bisa bicara. Tapi di sana kami tidak bisa bicara sama sekali. Dia itu satu-satunya wasit di dunia yang bisa melakukan hal demikian."
"Penaltinya itu kartu kuning kedua [untuk Appiah] dan karenanya merah. Hal-hal seperti itu di mana wasit harus bertanggung jawab karena kami bisa meraih hasil buruk karena wasit," ungkap pemain internasional Italia itu.
Meski demikian, Verratti tetap mengakui keunggulan Nantes atas PSG. Sekalipun Verratti menolak timnya terpengaruh dengan kemenangan impresif atas Real Madrid di Liga Champions, tengah pekan.
"Tapi begitulah sepakbola itu. Kita harus memberi mereka kredit, dan mereka mencetak banyak gol. Ini tidak ada hubungannya dengan pertandingan Hari Selasa sih karena secara fisik kami sangat bugar kok," Verratti menambahkan usai PSG kalah.
(rin/ran)