Kerusuhan terjadi di Liga Meksiko dalam pertandingan antara Queretaro vs Atlas, Minggu (6/3/2022) pagi WIB. Puluhan suporter mengalami luka dan belasan meninggal dunia.
Duel tersebut berlangsung di Stadion La Corregidora. Bentrok suporter meletus setelah Atlas mencetak gol di menit ke-60 lewat Julio Furch.
Dikutip dari Marca, Dalam sekejap beberapa suporter mulai berlari ke dalam lapangan, namun sebagian besar mereka yang datang bersama keluarga yang mencakup anak dan istri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
kerusuhan di tribun penonton ini juga laporkan masuk dalam sejarah sebagai salah satu yang paling mematikan dan paling brutal di Liga Meksiko. Dilaporkan ada 17 orang tewas akibat perkelahian sengit.
Pihak yang paling terpengaruh adalah suporter Atlas, yang melaporkan jumlah kematian tertinggi. Gambar-gambar kengerian dari insiden di stadion tersebut sudah beredar luas di media sosial, seperti Twitter.
Ada beberapa ultras yang turun ke lapangan, namun tidak ada polisi yang hadir untuk mencegah insiden menjadi lebih besar. Ketika ultras Queretaro masuk ke lapangan, banyak yang merusak peralatan VAR dan seluruh perangkat lainnya.
Presiden dari Liga Meksiko, Mikel Arriola, telah mengutuk keras kejadian tersebut. Pihak yang membuat tingkat keamanan di stadion menjadi rendah, diminta untuk bertanggung jawab,
"Mereka yang bertanggung jawab atas kurangnya keamanan di stadion akan dihukum dengan cara yang patut dicontoh. Keamanan para pemain dan penggemar kami adalah prioritas," tulis Mikel Arriola di Twitter.
Terlepas dari kekerasan di pertandingan Atlas FC dan Queretaro, pertandingan lain sedang bergulir terus dilanjutkan. Arriola kemudian mengumumkan penangguhan untuk semua pertandingan liga pada esok harinya.
(ran/aff)