Penyerang legendaris Andriy Shevchenko mengungkap bahwa ibu dan saudarinya kini terjebak di Ukraina. Rusia membombardir kota mereka.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu, atau kurang lebih berjalan dua pekan. Diperkirakan sudah 13 ribu nyawa melayang, 2,5 juta orang mengungsi, dan 1.700 bangunan hancur seperti dilansir Reuters.
Andriy Shevchenko termasuk yang terdampak langsung oleh peperangan ini. Keluarga eks pelatih tim nasional Ukraina tersebut saat ini terjebak di kota Bucha, sekitar 40 km di barat Kiev.
Rusia membombardir kota tersebut, memaksa ibu dan saudara perempuannya tinggal di rubanah bersama sejumlah teman yang datang mengungsi. Serangan Rusia membuat mereka tak bisa ke mana-mana, apalagi setelah jalur kemanusiaan juga diserang.
"Banyak pertempuran terjadi. Ibu dan saudara perempuan saya menerima sejumlah orang karena mereka dalam kondisi buruk. Di Bucha, enggak ada makanan, listrik. Mereka teman-teman adik saya dan mereka sudah bertahan di bawah tanah selama lima hari," ungkap mantan penyerang AC Milan dan Chelsea tersebut.
"Ada bombardir yang mengerikan di area itu. Bucha dan kota-kota sekitar seperti Irpin dan Hostomel, saya sangat tahu kota-kota ini dan itu sepenuhnya hancur. Enggak ada bangunan lagi. Saya dulu biasa ke Bucha untuk latihan saat masih muda. Mengerikan."
"Koridor kemanusiaan telah diserang olah pasukan Rusia. Kalau ibu dan adik saya mencoba pergi, saya rasa itu akan lebih berbahaya buat mereka," sambungnya.
Simak Video "Video Kepanikan Warga Ukraina Saat Berlindung dari Rudal Rusia"
(raw/aff)