Presiden LaLiga, Javier Tebas, mengecam Paris Saint-Germain perihal Kylian Mbappe. Bos PSG, Nasser Al-Khelaifi, balik menyerang Tebas. Apa kata dia?
PSG berhasil mempertahankan Mbappe dari kejaran Real Madrid. Les Parisiens resmi mengikat Mbappe dengan kontrak baru berdurasi tiga tahun, Minggu (22/5/2022).
PSG kabarnya memberi Mbappe kontrak fantastis bernilai 300 juta euro (Rp 4,64 triliun) dan gaji bersih 100 juta euro (Rp 1,54 triliun) per tahun. Mbappe juga diberi kekuasaan untuk bersuara pada kebijakan direktur olahraga, hingga punya wewenang terkait jual-beli pemain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontrak baru yang diberikan PSG kepada Mbappe disorot Javier Tebas. Dia menuding klub asal Paris tersebut melanggar Financial Fair Play karena tetap jor-joran di tengah keuangan yang defisit.
Tebas bahkan berencana membawa masalah ini ke UEFA hingga otoritas Prancis dan Uni Eropa. Presiden LaLiga itu tanpa sungkan menyebut PSG dan Nasser Al-Khelaifi sudah membahayakan sepakbola Eropa.
![]() |
"PSG mengasumsikan investasi yang tidak mungkin, mengingat mereka memiliki tagihan upah yang tidak dapat diterima dan kerugian finansial yang besar di musim-musim sebelumnya. Ini melanggar aturan kontrol ekonomi UEFA dan Prancis saat ini," begitu isi pernyataan resmi LaLiga.
Nasser Al-Khelaifi angkat bicara soal tudingan yang dilakukan Tebas. Pria Qatar tersebut balik menyerang Tebas, yang disebutnya ketakutan LaLiga bakal kalah populer daripada Liga Prancis lantaran Mbappe gagal gabung ke Real Madrid.
"Saya pikir presiden Ligue 1 bisa menjawab ini. Mungkin dia takut Ligue 1 lebih baik ketimbang LaLiga. Tentunya itu bagus buat kami," kata Al-Khelaifi, dilansir dari Marca.
"LaLiga tidak sama seperti tiga atau empat tahun lalu. Saya menghormati semua klub, tapi kami juga butuh dihormati. Rasa hormat sangatlah penting," sambungnya.
"Kami fokus pada klub kami, pada pemain top dunia kami, itu yang menjadi perhatian kami. Kami memiliki pemain terbaik di dunia bersama kami selama tiga tahun. Apa yang orang lain katakan bukanlah masalah. Kami tidak mendengarkannya, kami fokus pada proyek kami," Nasser Al-Khelaifi mengungkapkan.
(bay/rin)