Presiden LaLiga, Javier Tebas, menggugat kontrak baru Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain. Nasser Al-Khelaifi membalas dengan sindiran pedas kepada Tebas!
Keputusan Mbappe menolak tawaran Real Madrid dan memilih bertahan di PSG berbuntut panjang. Tebas menilai ada pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan Les Parisiens demi mempertahankan bomber Prancis itu.
PSG diklaim membayar Mbappe 300 juta euro (Rp 4,6 triliun) dalam kontrak barunya. Mbappe juga mendapat gaji bersih 100 juta euro (Rp 1,54 triliun) per tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka-angka fantastis itu dinilai Javier Tebas tidak masuk akal, mengingat PSG tak mendapat keuntungan besar dalam beberapa musim terakhir. Dia mengajukan komplain kepada UEFA, serta membawa masalah ini ke ranah hukum.
LaLiga mendesak kontrak baru Mbappe di PSG segera dicabut. Otoritas Liga Spanyol itu menyiapkan kuasa hukum yang bakal mengajukan tuntutan mereka ke otoritas Liga Prancis (LFP), badan kontrol rekening keuangan klub-klub Prancis (DNCG), hingga Kementerian Olahraga Prancis.
Langkah hukum yang diambil LaLiga direspons Nasser Al-Khelaifi. Presiden PSG itu menyebut pihaknya bekerja sesuai aturan, sembari menyindir balik Tebas yang dianggap ikut campur urusan liga lain.
"Tebas itu siapa? Saya enggak kenal dia. Bukan gaya kami untuk ikut campur urusan klub, liga atau federasi lain, tapi saya tak terima ada orang lain mau mengajari kami," kata Al-Khelaifi kepada Marca.
![]() |
"Saya sebenarnya tidak peduli apa yang Anda katakan, ini telah dibicarakan selama bertahun-tahun. Kami memiliki proyek sepakbola untuk dibangun dan kami akan bergerak maju," sambungnya.
"Kami tidak khawatir, bahkan dengan apa yang dikeluarkan media-media, karena kami tidak bisa membuang waktu dengan hal-hal tersebut," Nasser Al-Khelaifi mengungkapkan.
(bay/mrp)