Ekspansi pemain Jepang dimulai oleh Yasuhiko Okudera yang pada tahun 1977 bermain untuk FC Cologne. Tiga tahun setelah ia pindah ke Hertha Berlin pada 1980 dan setahun kemudian bergabung ke Werder Bremen.
Okudera terbilang sukses selama berkarier selama 10 musim di Jerman. Dia selalu menjadi pemain andalan di tiga klub Jerman yang diperkuatnya. Selain itu ia juga pernah juara Bundesliga 1977/78 bersama Cologne
Setelahnya Jepang menjadi kekuatan sepakbola yang cukup diperhitungkan di Asia. Mereka tak pernah absen lolos ke Piala Dunia sejak 1998. Hal itu juga berdampak dengan minat klub Eropa untuk merekrut pemain asal Negeri Matahari Terbit tersebut.
Kini, sudah tak terhitung lagi banyaknya pemain Jepang yang berkarier di Eropa. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang masih berusia muda dan menjadi andalan di klubnya masing-masing.
Sebelum ke Eropa, mereka menempa skill dan pemahaman taktiknya di klub lokal Jepang. Bisa dibilang J-League adalah kawah candradimuka untuk mereka.
Berikut ini beberapa rising star yang pernah bermain di J.League dan kini berkarier di liga-liga top Eropa:
1. Takehiro Tomiyasu (Arsenal) - 23 tahun
Takehiru Tomiyasu Foto: dok.J.League |
Takehiro Tomiyasu adalah pemain Timnas Jepang yang kini membela klub besar Premier League, Arsenal, dan masih berusia 23 tahun. Tomiyasu bisa bermain sebagai bek kanan maupun bek tengah dan sudah jadi andalan Timnas Jepang sejak menjalani debutnya melawan Panama pada 12 Oktober 2018 lalu.
Tomiyasu lahir di Fukuoka, Jepang, dan masuk akademi klub J.League lokal di sana, Avispa Fukuoka, pada 2009 saat berusia 11 tahun. Lima tahun di akademi, Tomiyasu menjalani debut tim senior pada 14 Oktober 2015 di laga Piala Kaisar melawan Machida Zelvia.
Tomiyasu menjalani debutnya di J.League pada 13 Juli 2016 saat melawan F.C.Tokyo, lalu menjadi salah satu pemain tak tergantikan di skuad Avispa Fukuoka. Totalnya, Tomiyasu bermain 56 kali untuk tim senior Avispa Fukuoka di semua ajang termasuk J.League sampai pindah ke tim Liga Belgia, Sint-Truiden, pada awal 2018.
Setengah musim di Sint-Truiden, ia kemudian dibeli tim Serie A, Bologna, bermain dua musim di Liga Italia, sebelum kemudian dibeli Arsenal pada musim panas 2021.
2. Kaoru Mitoma (Brighton and Hove Albion) - 25 tahun
Kaouru Mitoma Foto: dok.J.League |
Kaoru Mitoma lahir di Oita dan tumbuh besar di Kawasaki, Jepang, ia bergabung dengan akademi pemain muda Kawasaki Frontale di level U-10. Setelah sempat bermain untuk Universitas Tsukuba sambil mengambil program studi Ilmu Keolahragaan, Mitoma setuju kembali ke Kawasaki Frontale dengan menandatangani kontrak profesional pertamanya pada 2018, untuk kemudian bergabung ke tim senior Frontale mulai musim 2020.
Mitoma menjalani debutnya pada pekan pembuka J1 League 2020 melawan Sagan Tosu, dan langsung jadi andalan tak tergantikan Kawasaki Frontale di sisi sayap. Pada musim pertamanya itu, Mitoma mencatat 13 gol dan 13 assist dalam 30 penampilan.
Catatan itu sekaligus membuatnya menjadi debutan J.League pertama yang bisa mencetak double digit gol dan assist sejak 2014. Selain itu ia membawa Frontale menjadi juara J1 League 2020.
Mitoma hanya satu setengah musim membela Frontale dengan catatan bermain 61 kali di semua ajang serta menyumbang 30 gol dan 20 assist, sebelum kemudian diboyong klub Liga Inggris, Brighton and Hove Albion, pada musim panas 2021.
Musim lalu, Mitoma dipinjamkan Brighton ke klub Liga Belgia, Union SG, dan kembali ke Brighton musim ini untuk bermain di Liga Inggris. Mitoma juga kini merupakan andalan Timnas Jepang sejak menjalani debutnya 16 November 2021 melawan Oman dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
3. Takefusa Kubo (Real Sociedad) - 21 tahun
Takefusa Kubo Foto: dok.J.League |
Takefusa Kubo sudah menarik perhatian sejak ia masih belia saat bergabung dengan akademi pemain muda Barcelona, La Masia, sejak usianya masih 10 tahun pada 2011. Setelah empat tahun di Spanyol, Kubo kembali ke Jepang pada musim panas 2015, bergabung dengan akademi pemain muda F.C.Tokyo.
Kubo menjalani debut profesionalnya bersama F.C.Tokyo U-23 pada 5 November 2016 di kompetisi level ketiga Liga Jepang (J3 League) melawan AC Nagano Parceiro. Itu merupakan rekor, Kubo adalah pemain termuda sepanjang sejarah J.League, bermain pada laga itu saat berusia 15 tahun, 5 bulan, dan 1 hari.
Musim berikutnya, tepatnya pada 15 April 2017, Kubo juga mencatatkan diri sebagai pencetak gol termuda sepanjang sejarah J.League saat berusia 15 tahun, 10 bulan, 11 hari, mencetak gol melawan Cerezo Osaka U-23 pada laga J3 League.
Pada bulan Mei tahun itu, Kubo menjalani debutnya di tim senior F.C.Tokyo dengan melawan Hokkaido Consadole Sapporo pada laga J.League Levain Cup. Kubo juga sempat dipinjamkan ke tim J1 League lainnya, Yokohama F. Marinos, selama setengah musim.
Total, Kubo bermain 34 kali untuk F.C.Tokyo U-23, 30 kali untuk F.C.Tokyo, dan 6 kali untuk Yokohama F. Marinos di semua ajang selama berada di Liga Jepang. Kubo kemudian diboyong Real Madrid pada musim panas 2019, meski ia kemudian dipinjamkan ke Real Mallorca, Villarreal, dan Getafe.
Musim panas ini, Kubo hijrah permanen ke Real Sociedad dan akan berlaga di La Liga Spanyol. Kubo kini juga menjadi andalan Timnas Jepang sejak menjalani debut pada 9 Juni 2019 melawan El Salvador pada laga persahabatan, saat berusia 18 tahun 5 hari.
4. Ko Itakura (Borussia Monchengladbach) - 25 tahun
Lahir di Yokohama, Ko Itakura bergabung dengan akademi pemain muda Kawasaki Frontale saat berusia 9 tahun. Itakura kemudian berhasil menembus tim utama pada 2015, menjalani debutnya di J.League pada 15 Maret 2015 untuk tim J.League U-22 melawan SC Sagamihara di J3 League.
Itakura kemudian menjalani debutnya di kasta teratas Liga Jepang untuk Kawasaki Frontale pada 6 Agustus 2016 saat melawan Ventforet Kofu. Selain di Frontale, Itakura juga sempat dipinjamkan ke Vegalta Sendai sepanjang musim 2018.
Total, Itakura bermain 22 kali untuk Kawasaki Frontale dan 32 kali untuk Vegalta Sendai di semua ajang, sebelum diboyong Manchester City pada Januari 2019, meski kemudian langsung dipinjamkan ke klub Liga Belanda, FC Groningen.
Musim lalu, Itakura dipinjamkan ke klub Liga Jerman, Schalke 04, dan musim ini resmi diboyong secara permanen oleh klub Bundesliga lainnya, Borussia Monchengladbach. Ko Itakura kini juga menjadi andalan Timnas Jepang di posisi lini belakang sejak menjalani debutnya di laga Copa America 2019 melawan Uruguay, saat Samurai Biru menjadi tim undangan dalam kompetisi tersebut.
5. Hiroki Ito (VfB Stuttgart) - 23 tahun
Hiroki Ito menimba ilmu di akademi pemain muda Jubilo Iwata sebelum kemudian menjalani debutnya di tim senior pada 2018. Ito menjalani debut profesional di laga J.League Cup 7 Maret 2018 melawan Shimizu S-Pulse, sebelum kemudian menjalani debut di J1 League untuk Jubilo Iwata pada 19 Agustus 2018 kala melawan Kashiwa Reysol.
Hiroki Ito kemudian sempat dipinjamkan ke Nagoya Grampus, sebelum kemudian dua musim beruntun kembali membela Jubilo Iwata. Total, Ito tampil 9 kali untuk Nagoya Grampus dan 63 kali untuk Jubilo Iwata di semua ajang, lalu diboyong tim Liga Jerman, VfB Stuttgart, sebagai pinjaman pada musim panas 2021.
Awal musim ini, Ito resmi dipermanenkan VfB Stuttgart dari Jubilo Iwata sehingga ia akan kembali bermain di Liga Jerman. Ito juga sudah menjalani debutnya untuk Timnas Jepang saat bermain dalam laga persahabatan lawan Paraguay pada, 2 Juni 2022.
6. Reo Hatate (Celtic) - 24 tahun
Reo Hatate menimba ilmu sepak bola di SMA Shizuoka Gakuen dan di Universitas Juntendo sebelum kemudian direkrut Kawasaki Frontale pada 2018. Hatate menjalani debutnya di J1 League bersama Frontale pada 7 Desember 2019 saat melawan Hokkaido Consadole Sapporo.
Ia kemudian bermain 75 kali untuk Frontale, mencetak 12 gol dan 9 assist, mempersembahkan dua gelar J1 League, satu Piala Kaisar, dan 1 Piala Super Jepang untuk Frontale. Hatate menjalani debutnya di timnas Jepang saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2022, 29 Maret 2022.
Hatate diboyong Celtic pada awal tahun 2022, dan masih akan bermain di Liga Skotlandia musim ini. Ia tak sendiri di Celtic, ada beberapa pemain Jepang eks J.League lain yang juga bermain di sana bersamanya kini, yaitu Daizen Maeda, Kyogo Furuhashi, dan Yosuke Ideguchi.
7. Mizuki Arai (Gil Vicente) - 25 tahun
Mizuki Arai Foto: dok.J.League |
Tak seperti pemain Jepang kebanyakan, Mizuki Arai justru menjalani debut profesionalnya di Eropa, tepatnya di klub Liga Austria, SV Horn, pada 2016 setelah sempat menimba ilmu di akademi pemain muda Kashiwa Reysol dan Urawa Red Diamonds.
Arai kemudian kembali ke Liga Jepang pada 2017 untuk membela SC Sagamihara, Kataller Toyama, dan kemudian hijrah ke Tokyo Verdy pada musim panas 2019 lalu. Musim panas tahun ini, Arai kemudian kembali ke Eropa usai diboyong oleh tim kasta teratas Liga Portugal, Gil Vicente.
Di Jepang, Arai total bermain 11 kali untuk SC Sagamihara, 36 kali untuk Kataller Toyama, dan 65 kali untuk Tokyo Verdy di semua ajang.
8. Yukinari Sugawara (AZ Alkmaar) - 22 tahun
Yukinari Sugawara adalah bek kanan Timnas Jepang yang mengawali kariernya di akademi pemain muda Nagoya Grampus. Sugawara menjalani debut di tim utama Nagoya Grampus pada 24 Februari 2018 melawan Gamba Osaka pada laga pembukaan musim itu.
Saat itu, ia masih berusia 17 tahun 7 bulan 27 hari, sehingga membuatnya menjadi pemain termuda kedua dalam sejarah J1 League saat menjalani debutnya. Sugawara hanya kalah dari Junichi Inamoto yang menjalani debutnya di J1 League pada tahun 1997.
Sugawara juga merupakan pemain termuda yang menandatangani kontrak profesional bersama Nagoya Grampus, klub yang ia bela hanya satu setengah musim sebelum hijrah ke Eropa.
Pada musim panas 2019, Sugawara direkrut tim Liga Belanda, AZ Alkmaar, awalnya sebagai pinjaman sebelum kemudian dipermanenkan setahun berikutnya. Total, ia bermain 24 kali untuk Nagoya Grampus sebelum pindah ke Eropa, dan ia sudah menjalani debutnya untuk timnas Jepang pada laga persahabatan lawan Kamerun, 9 Oktober 2020.