Federasi Sepakbola Prancis (FFF) diduga menutupi skandal seks yang terjadi di dalam institusi. Kasus-kasus pelecehan yang terjadi dibiarkan menguap.
Dugaan skandal FFF pertama kali diungkap majalah So Foot pada awal September 2022. Penyelidikan baru terhadap FFF kemudian diterbitkan jurnalis Prancis, Romain Molina, melalui media Josimar Football yang berbasis di Norwegia.
Molina mengungkapkan pembungkaman FFF perihal skandal seks yang terjadi di federasi pada tahun 2000-an. Pelecehan seksual yang mengerikan di dalam FFF, banyak di antaranya menyangkut anak-anak, ditutup-tutupi secara sistematis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bejatnya Benjamin Mendy sang Predator Seks |
"Ketika sesuatu terjadi, kami diam. Begitulah cara kerjanya. Jika tidak, karier Anda akan berakhir. Mereka terlalu kuat," kata mantan anggota dewan direksi FFF, dikutip dari Le Parisien.
"Begitu Anda berbicara tentang pelecehan, Anda didepak. Bukan hanya FFF, tapi juga LFP (otoritas liga sepakbola profesional Prancis), klub," tuturnya,
Beberapa kasus yang diselidiki meliputi pelecehan seksual yang dilakukan Angelique Roujas, pelatih yang masih memiliki lisensi kepelatihan dan terus bekerja dengan para pemain muda. Pihak korban sudah melaporkan Roujas kepada federasi, termasuk Brigitte Henriques selaku wakil presiden FFF, tapi tidak ada tindakan yang diambil.
FFF menyangkal tuduhan pembungkaman skandal seks yang terjadi di insititusi mereka. FFF lantas mengajukan pengaduan pencemaran nama baik kepada majalah So Foot.
Presiden FFF, Noel Le Graet, dan wakil manajer umum Florence Houdin telah bertemu menteri olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera. Mereka membahas pengungkapan kasus ini dan memutuskan adanya proses audit di FFF.
"Federasi Sepakbola Prancis, yang diwakili oleh Presidennya dan dengan dukungan penuh dari Komite Eksekutifnya, memutuskan mengajukan pengaduan pencemaran nama baik terhadap majalah SO FOOT karena tuduhan pencemaran nama baik yang dimuat dalam edisi 8 September 2022, yang banyak diberitakan oleh pers," begitu isi keterangan resmi FFF.
(bay/yna)