FIFA Minta Peserta Piala Dunia 2022 Fokus ke Isu Sepakbola Saja

FIFA Minta Peserta Piala Dunia 2022 Fokus ke Isu Sepakbola Saja

Adhi Prasetya - Sepakbola
Sabtu, 05 Nov 2022 04:00 WIB
NAVI MUMBAI, INDIA - OCTOBER 30: FIFA President Gianni Infantino visits a FIFA Football for Schools (F4S) programme in Mumbai ahead of the FIFA U17 Women’s World Cup Final in Mumbai India on October 30, 2022.  Football for Schools (F4S) is an ambitious programme run by FIFA, in collaboration with UNESCO, which aims to contribute to the education, development and empowerment of around 700 million children. at Yashwant Rao Chavan NMMC Ground on October 30, 2022 in Navi Mumbai, India. (Photo by Masashi Hara  - FIFA/FIFA via Getty Images)
Infantino ketika sedang berkunjung ke India akhir Oktober lalu. Foto: FIFA via Getty Images/Masashi Hara - FIFA
Jakarta -

FIFA meminta 32 negara peserta Piala Dunia 2022 Qatar untuk tidak terlibat dalam isu di luar lapangan dan menjadi polisi moral. Mereka diharapkan fokus saja ke urusan sepakbola.

Hal itu tertuang dalam surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino dan Sekjen FIFA Fatma Samoura yang dikirim ke masing-masing negara peserta. Salinan lengkap surat tersebut berhasil didapat oleh Sky News.

Isu kemanusiaan memang mengemuka sejak penunjukan Qatar sebagai tuan rumah. Para pekerja migran yang diambil dari berbagai negara Asia untuk membangun infrastruktur di sana dilaporkan dieksploitasi berlebihan dan dibayar murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada kekhawatiran tentang jerat pidana untuk pasangan sesama jenis yang hadir menonton di sana. FIFA pun mengambil langkah, meminta para pemain agar tak jadi 'aktivis dadakan' jelang dan selama turnamen.

"Tolong, mari sekarang kita fokus ke sepakbola! Kita tahu sepakbola tidak hidup dalam lingkungan eksklusif, dan kita semua sadar banyak tantangan dan kesulitan dari situasi politik di seluruh dunia," tulis FIFA.

ADVERTISEMENT

"Namun tolong jangan biarkan sepakbola terseret dalam setiap pertarungan politik atau ideologi yang ada. Di FIFA, kami mencoba menghormati segala opini dan kepercayaan, tanpa memberikan pelajaran moral kepada seluruh dunia."

"Salah satu kekuatan terbesar di dunia adalah keberagaman. Jika inklusi adalah segalanya, maka itu berarti menghormati keberagaman tersebut. Tak ada masyarakat atau budaya yang lebih baik dari yang lain."

"Ini adalah prinsip yang paling dasar dari saling menghormati dan sikap non-diskriminasi. Ini juga salah satu nilai penting dalam sepakbola. Jadi, marilah kita semua mengingat hal ini dan biarkan sepakbola menjadi topik utama," terang FIFA.

Infantino juga menegaskan bahwa semua orang akan diterima di Qatar, terlepas dari suku, latar belakang, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau negara asal.

(adp/bay)

Hide Ads