Azpilicueta: Apalah Arti Status Unggulan di Piala Dunia

Doha -

Pengalaman pahit Piala Dunia 2014 mengajarkan Spanyol bahwa status unggulan tak banyak berarti. Apalagi Piala Dunia 2022 menghadirkan tantangan berbeda.

Spanyol relatif kurang diperhitungkan sebagai unggulan juara menuju Piala Dunia 2022. Skuad Luis Enrique terbilang masih muda, dengan rata-rata usia 25,6 tahun.

Mereka menjadi tim dengan rata-rata usia termuda ketiga bersama Ekuador, di bawah Ghana (24,7) dan Amerika Serikat (25,2) berdasarkan data Statista. Sementara itu, tiga tim paling dijagokan adalah Brasil, Argentina, dan Prancis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bek veteran Spanyol Cesar Azpilicueta percaya status-status itu pada akhirnya tak banyak berarti. Spanyol sudah mengalaminya sendiri, ketika memasuki Piala Dunia 2014 sebagai unggulan namun tersingkir di fase grup.

"Anda mungkin berpikir sejumlah tim punya peluang lebih besar ketimbang yang lainnya, tapi ketika Anda sampai di ajang ini, rasanya berbeda," ujar bek 33 tahun itu di situs resmi Chelsea.

"Spanyol contohnya, kami ke Piala Dunia 2014 setelah memenangi dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia, lalu kami tersingkir di fase grup."

"Tidak ada yang memperkirakan. Itulah sebabnya sepakbola itu hebat. Anda harus membuktikannya terus setiap waktu," imbuhnya.

Kapten Chelsea tersebut menyoroti soal gelaran Piala Dunia 2022 yang untuk kali pertama berlangsung di pertengahan musim. Ini menghadirkan tantangan tersendiri buat para pemain karena mesti langsung nyetel dan panas di timnas.

Spanyol bertekad langsung mendapatkan momentum, demi menebus hasil kurang oke di dua Piala Dunia terakhir.

"Kami tak memetik hasil-hasil yang bagus dalam dua Piala Dunia terakhir, tapi itu menghadirkan pengalaman seperti apa atmosfernya dan memberikan pemahaman seberapa besar Piala Dunia itu," sambung Azpilicueta.

"Ini turnamen yang berjalan sangat cepat. Anda perlu tampil dan mendapatkan hasil-hasil segera. Dan ini akan jadi Piala Dunia yang berbeda karena di tengah musim sepakbola Eropa. Tim-tim yang beradaptasi paling cepat akan punya keunggulan kecil," ujarnya.