Ayat Suci Al Quran yang Jadi 'Fondasi' Piala Dunia 2022

Ayat Suci Al Quran yang Jadi 'Fondasi' Piala Dunia 2022

Afif Farhan - Sepakbola
Senin, 21 Nov 2022 05:00 WIB
AL KHOR, QATAR - NOVEMBER 20: Morgan Freeman performs during the opening ceremony prior to the FIFA World Cup Qatar 2022 Group A match between Qatar and Ecuador at Al Bayt Stadium on November 20, 2022 in Al Khor, Qatar. (Photo by Elsa/Getty Images)
Foto: Getty Images
Al Khor -

Piala Dunia 2022 Qatar resmi digelar. Dalam upacara pembukaan, lantunan ayat suci Al Quran tentang keberagaman manusia seperti jadi fondasi Piala Dunia kali ini.

Piala Dunia 2022 Qatar dibuka di Stadion Al Bayt, Al Khor Minggu (20/11) malam WIB. Stadion berkapasitas 60 ribu tempat duduk itu terlihat penuh dalam upacara pembukaannya.

Lantunan lagu-lagu Timur Tengah membuka acaranya. Kemudian, ada Morgan Freeman dan penyandang disabilitas Ghanim Muftah yang menjadi narator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berdua berbicara tentang keragaman manusia dari berbagai budaya di belahan dunia. Morgan Freeman mulanya tampak seperti kebingungan ketika mendaratkan kakinya di Qatar, di dunia yang baru baginya.

"Saya mendengar sesuatu yang indah. Bukan hanya musik, tapi juga perayaan ini. Ini semua sangat baru," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat itulah, Ghanim masuk dan kemudian melantunkan potongan ayat suci Al Quran surat Al-Hujurat ayat ke-13 dengan indah.

'Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min ΕΌakariw wa unṑā wa ja'alnākum syu'α»₯baw wa qabā`ila lita'ārafα»₯'

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal," ujarnya mengartikan ayat tersebut.

AL KHOR, QATAR - NOVEMBER 20: Morgan Freeman performs during the opening ceremony prior to the FIFA World Cup Qatar 2022 Group A match between Qatar and Ecuador at Al Bayt Stadium on November 20, 2022 in Al Khor, Qatar. (Photo by Elsa/Getty Images)Morgan Freeman dan Ghanim Muftah (Foto: Getty Images)

Ayat tersebut mengurai prinsip dasar hubungan manusia. Ayatnya menegaskan kesatuan asal-usul manusia dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia.

"Ini adalah undangan untuk seluruh dunia dan semua orang diterima di sini," kata Morgan Freeman.

"Alih-alih melihat sisi yang lain, kami mengabaikannya dan menuntut sisi kami sendiri, sekarang dunia terasa semakin jauh dan terbagi. Bagaimana bisa begitu banyak negara, bahasa, dan budaya bersatu jika hanya terus melihatnya dari satu sisi," sambungnya.

Lihat juga video 'Pesta Kembang Api Resmi Buka Piala Dunia 2022 Qatar':

[Gambas:Video 20detik]



(Halaman selanjutnya, pemimpin Qatar menyebut soal keragaman manusia)

Tamim bin Hamad Al Thani sang Emir Qatar alias pemimpin Qatar memberi ucapan selamat datang kepada peserta Piala Dunia 2022 di upacara pembukaan. Baginya, Piala Dunia kali ini adalah perayaan keragaman manusia.

"Kami di sini untuk mencapai mimpi dan janji, dan memberikan pesan pada upacara pembukaan ini untuk menghadirkan hidup berdampingan di antara semua. Dari Qatar dan dari dunia Arab, kami menyambut semua orang di kejuaraan ini," ujarnya dilansir dari Al Jazeera.

"Betapa indahnya orang mengesampingkan apa yang memisahkan mereka untuk merayakan keragaman," sambungnya. katanya.

"Semoga turnamen ini penuh dengan hari-hari kebaikan dan harapan yang menginspirasi, dan menyambut semua orang dari berbagai belahan dunia," tutupnya.

AL KHOR, QATAR - NOVEMBER 20: A general view of the opening ceremony as dancers and a giant Qatar 2022 logo is seen ahead of the FIFA World Cup Qatar 2022 Group A match between Qatar and Ecuador at Al Bayt Stadium on November 20, 2022 in Al Khor, Qatar. (Photo by Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images)Tamim bin Hamad Al Thani (Foto: Getty Images)

Piala Dunia 2022 memang berbeda dari yang sebelumnya. Kali ini, Piala Dunia-nya berlangsung di musim dingin bukan di musim panas.

Piala Dunia-nya pun berlangsung di tengah-tengah musim kompetisi liga-liga dunia. Bukan cuma itu, inilah kali pertama ajang sepakbola terbesar empat tahunan itu digelar di kawasan Timur Tengah.

Pasti, ada culture shock buat para fans khususnya dari negara-negara barat. Namun itu tadi, seperti kata Morgan Freeman, mungkin kini saatnya dunia melihat kebudayaan dan kehidupan Timur Tengah dari dekat.


Hide Ads