Kapten Lloris Mengejar Rekor Baru di Final Piala Dunia 2022

Kapten Lloris Mengejar Rekor Baru di Final Piala Dunia 2022

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Jumat, 16 Des 2022 08:00 WIB
14 December 2022, Qatar, Al-Chaur: Soccer: World Cup, France - Morocco, final round, semi-final, Al-Bait stadium, France goalkeeper Hugo Lloris gestures. Photo: Tom Weller/dpa (Photo by Tom Weller/picture alliance via Getty Images)
Kapten Hugo Lloris mengejar rekor langkah di Piala Dunia (dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance)
Al Khor -

Hugo Lloris tentunya termotivasi membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 2022. Sebab ada rekor baru yang dikejar Lloris.

Lloris memimpin rekan-rekannya kembali melaju ke partai puncak turnamen tersebut, setelah mengalahkah Maroko pada laga semifinal, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.

Ujian berat bakal ditemui Prancis karena lawannya di final bukan main-main, yakni Argentina yang punya misi besar mengakhiri puasa gelar Piala Dunia selama 36 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu Lloris harus bisa memotivasi rekan-rekannya untuk bisa tampil baik, sekaligus menggalang pertahanan dengan baik bersama bek-bek Prancis.

Lloris sudah pasti makin bersemangat karena ada satu rekor langka yang bisa diraihnya jika Prancis menjuarai Piala Dunia.

ADVERTISEMENT

Kiper 35 tahun itu bisa jadi kapten pertama yang dua kali mengangkat trofi tersebut. Ini tentu bisa menyempurnakan pencapaian Lloris saat memecahkan rekor caps Tim Ayam Jantan di turnamen ini.

"Kami punya kesempatan emas untuk jadi bagian sejarah Prancis. Ini adalah final kedua kami dalam empat tahun terakhir," ujar Lloris di situs resmi FIFA.

Sebelumnya sudah ada kapten-kapten yang mencoba dua kali mengangkat trofi, tapi selalu gagal. Entah timnya kalah di final atau si pemain tak lagi menjabat kapten.

Contohnya saat Brasil menjuarai Piala Dunia 1958, kaptennya adalah bek tengah Bellini. Tapi, empat tahun kemudian saat jadi juara lagi di Chile, giliran Mauro Ramos jadi kapten dan Bellini cuma cadangan.

Lalu, ada juga Diego Maradona yang mengapteni Argentina kala juara dunia 1986, tapi gagal lagi empat tahun kemudian di final karena dikalahkan Jerman Barat.

Carlos Dunga juga bernasib serupa setelah mengapteni Brasil di final Piala Dunia 1994, tapi gagal di Paris empat tahun kemudian.

Bisakah Hugo Lloris meraihnya?




(mrp/ran)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads