Tak ada suporter Inggris yang terlibat masalah hukum selama Piala Dunia 2022. Hal ini menunjukkan tertibnya sikap mereka selama di Qatar, yang merupakan sebuah kemajuan dibanding empat tahun silam.
Selama ini, pendukung Inggris lekat dengan citra buruk saat mendukung skuad The Three Lions di ajang internasional. Cerita tentang keributan yang melibatkan mereka bisa dibilang sudah tak asing lagi.
Tak perlu melihat jauh ke belakang, apa yang terjadi saat final Euro 2020 pun sudah cukup memberikan gambaran. Saat itu, setidaknya 86 suporter ditangkap karena melanggar ketertiban umum, padahal laga dimainkan di kandang sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sewaktu Piala Dunia 2018 di Rusia, setidaknya ada tiga penangkapan yang melibatkan suporter Inggris. Wajar jika hal serupa sempat dikhawatirkan terjadi selama Piala Dunia 2022.
Apalagi, kali ini juga akan hadir suporter Wales, yang juga merupakan bagian dari Britania Raya. Duel Wales vs Inggris yang terjadi di penyisihan grup B pun juga sempat ditakutkan akan menimbulkan gesekan.
Namun ternyata tak ada keonaran yang terjadi. Sampai Inggris pulang usai disingkirkan Prancis di perempatfinal, tak ada satu pun suporter dari negeri Raja Charles yang berurusan dengan pihak berwajib.
Baca juga: Gareth Southgate dan Gejolak Isi Kepalanya |
"Perilaku suporter Inggris dan Wales selama di Qatar benar-benar pantas menjadi teladan," ujar Kepala Kepolisian Chesire, Mark Roberts, dikutip dari Reuters.
"Selama negara Britania Raya terlibat di turnamen, tak ada penangkapan atau insiden yang dilaporkan. Kredit pantas diberikan kepada semua yang berangkat."
"Saya juga ingin memberikan penghargaan kepada seluruh petugas polisi Britania Raya yang berangkat ke Qatar atas segala yang dilakukan untuk menjaga keamanan warga kami selama empat pekan terakhir," katanya menambahkan.
Sebagai negara dengan mayoritas penganut Islam, Qatar memiliki aturan ketat terkait konsumsi alkohol, dan dilarang diminum di tempat umum. Hal itu dinilai juga turut mempengaruhi perilaku suporter Inggris selama Piala Dunia 2022.
"Biasanya ada beberapa penangkapan yang terkait dengan suporter kami selama Piala Dunia yang terjadi di masa lalu, tapi nihilnya kasus (di Qatar) bukanlah hal yang pernah kami lihat sebelumnya," lanjut Roberts.
"Salah jika menyebut perilaku luar biasa ini berkaitan sepenuhnya dengan pembatasan alkohol di Qatar, tapi sampai taraf tertentu saya kira itu sangat membantu," jelasnya.