Pemerintah Prancis Kutuk Penyerangan ke Bus Lyon dan Pelatihnya

Pemerintah Prancis Kutuk Penyerangan ke Bus Lyon dan Pelatihnya

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 31 Okt 2023 08:20 WIB
The bus of the Lyon soccer team is seen stoned before arriving at the Velodrome Stadium prior to the French League One soccer match between Olympique de Marseille and Lyon in Marseille, France, Sunday, Oct. 29, 2023. (AP Photo/Daniel Cole)
Pemerintah Prancis kutuk penyerangan kepada bus pemain Lyon (AP/Daniel Cole)
Paris -

Pemerintah Prancis mengutuk penyerangan yang dilakukan suporter Marseille ke bus pemain Lyon. Mereka akan menindak tegas pelakunya.

Duel Liga Prancis pekan ke-10 Marseille vs Lyon yang sejatinya digelar di Stade Velodrome, Minggu (29/10/2023) malam waktu setempat, dibatalkan karena bus yang berisi skuad tim tamu diserang sebelum laga. Pelatih Les Gones, Fabio Grosso, sampai terluka parah di kepala.

Tak hanya bus Lyon, namun enam kendaraan yang berisi suporter mereka juga ikut diserang. Grosso dan asistennya, Raffaele Longo, mengalami luka serius karena terkena pecahan kaca bus yang dilempar sejumlah objek berat.

Tujuh orang telah ditahan akibat serangan itu. LFP membolehkan laga batal digelar jika salah satu partisipan cedera dan mempengaruhi keikutsertaan mereka, dan kasus Grosso dinilai masuk hitungan.

Penyerang itu membuat publik sepakbola Prancis geram, termasuk pemerintah di negara tersebut. Negara mengutuk keras aksi memalukan tersebut.

Apalagi fans Marseille tidak cuma melakukan penyerangan, tapi juga melontarkan chant yang berbau pelecehan rasial.

"Kita baru saja melihat apa yang sebenarnya tidak ingin kita lihat," ujar Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera kepada France 2 TV.

"Benar-benar memalukan, menjijikkan, dan menyedihkan."

Sementara itu kabar terbaru menyebut sembilan orang sudah diindentifikasi sebagai pelaku penyeran. Hukuman berat akan dijatuhkan kepada mereka.

"Saya berharap hukuman penjara selama-lamanya akan dijatuhkan kepada fans yang sudah merusak kebahagiaan semua orang," ujar Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin.

(mrp/ran)

Hide Ads