Klub Divisi 6 Prancis US Revel girang benar diundi menghadapi klub raksasa Paris Saint-Germain di Piala Prancis. Di balik euforia, terselip urusan stadion.
Kegembiraan US Revel menghadapi PSG di babak 64 besar Coupe de France, sebagaimana hasil dari undian di ajang itu, tidak lepas dari status di antara keduanya.
US Revel, sebagai klub Divisi 6 di Prancis, diperkuat pemain-pemain amatir. Tentu saja kesempatan berada satu lapangan dengan bintang-bintang dunia semacam Kylian Mbappe menjadi momen istimewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luar biasa, sesuatu yang sukar dibayangkan. Para pemain itu main di Piala Dunia, mereka bikin gol di Piala Dunia, mereka di posisi atas Ballon d'Or. Ini PSG," kata Maxime Zahill, striker US Revel, saat diwawancara Reuters.
Tepat setelah US Revel diundi menghadapi PSG, staf dan para pemain melonjak-lonjak kegirangan. Pemandangan itu tertangkap kamera dalam adegan yang kemudian viral.
"Kami adalah sekumpulan teman, tadi malam kami menangis haru. Kami tidak pernah berpelukan dan saling mengecup satu sama lain sebanyak itu. Kini kami akan berusaha semaksimal mungkin," ujar Zahil.
Melansir ESPN, satu hal yang kini menjadi pertanyaan adalah lokasi pertandingan. US Revel akan menjadi tuan rumah dalam laga melawan PSG pada tanggal 6/7 Januari itu. Tapi stadion mereka cuma berkapasitas 3.500 penonton.
Untuk bisa menjamu Paris Saint-Germain, sebuah tim raksasa di Prancis, US Revel harus mencari stadion baru di luar Stade Municipal de Revel yang biasa mereka pakai.
Baca juga: Posisi Donnarumma Mulai Terancam di PSG? |
Disebutkan lebih lanjut, ada sejumlah opsi yang dijajaki US Revel untuk menjamu PSG. Antara lain Stadion Toulouse dan markas tim rugby Castres, yang lokasinya berdekatan dengan kandang US Revel.
"Jangan lupa kalau kami adalah amatiran. Setiap pagi para pemain dan staf bekerja (di luar sepakbola), kami cuma punya dua sesi latihan dalam sepekan, dan satu pertandingan di akhir pekan," kata Direktur Olahraga Revel Cedric Garcia.
"Kami memiliki ambisi, tapi kami adalah sebuah klub bernuansa kekeluargaan di mana kami mampu memenuhi kelayakan main di level wilayah dan di persepakbolaan amatir."