Pemain Muslim Jerman Antonio Ruediger Dituduh Bikin Gestur Ala Teroris

Pemain Muslim Jerman Antonio Ruediger Dituduh Bikin Gestur Ala Teroris

Yanu Arifin - Sepakbola
Selasa, 26 Mar 2024 10:40 WIB
Real Madrids Antonio Rudiger during the Copa del Rey round of 16 soccer match between Real Madrid and Atletico Madrid in Madrid, Spain, Thursday, Jan. 18, 2024. (AP Photo/Manu Fernandez)
Foto: AP/Manu Fernandez
Munich -

Antonio Ruediger menjadi salah satu pemain muslim di skuad Timnas Jerman. Bek itu kemudian dituduh membuat gesture teroris.

Beberapa waktu lalu, Ruediger sempat mengunggah foto untuk menyambut bulan Ramadan. Ia mengenakan gamis putih, duduk di atas sajadah, dan membuat gesture mengacungkan telunjuk ke atas.

Keterangan fotonya bertuliskan, "Semoga Yang Maha Kuasa menerima puasa dan doa kita," tulis Ruediger awal bulan ini.

Foto itu kemudian dikomentari mantan editor majalah Bild, Julian Reichelt. Ia menulis di X dengan tuduhan Ruediger membuat gesture seperti anggota ISIS.

"Bagi semua orang yang tidak ingin mengakui sapaan Islamis Ruediger sebagai sapaan Islamis: Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi menyebut isyarat ini sebagai 'jari ISIS' dan melihatnya jari telunjuk sebagai tanda yang jelas dari Islamisme," cuit Reichelt.

antonio ruediger timnas jerman isisUnggahan Ruediger yang dianggap memperliihatkan gesture teroris Foto: Instagram @toniruediger


Tuduhan itu direspons serius Ruediger. Bek Real Madrid itu, bersama Federasi Sepakbola Jerman (DFB) melaporkannya.

Ruediger mengajukan tuntutan pidana kepada Reichelt ke kantor kejaksaan Berlin, sementara DFB melaporkannya ke Kantor Pusat Pemberantasan Kejahatan Internet (ZIT) di Frankfurt.

Mantan pemain AS Roma dan Chelsea itu mengajukan tuntutan pidana atas dasar penghinaan, fitnah, dan sikap menghasut yang dilakukan Reichelt. Sementara DFB melaporkannya sebagai bentuk ujaran kebencian (hate speech).


Reichelt, bukannya menarik kata-katanya, malah menegaskan tuduhannya. Ia sekali lagi menganggap apa yang dilakukan Ruediger memang gesture pro-terorisme.

"Isyarat ini telah sepenuhnya dikooptasi teroris selama dua dekade terakhir. Tidak diragukan lagi, hal ini telah menjadi sapaan bagi ISIS dan para pembunuh Islam di seluruh dunia, terhadap orang-orang yang juga melakukan pembunuhan di Berlin dan membawa bencana serta penderitaan yang tak terukur bagi dunia," cuitnya.

"Siapa pun yang berpose seperti ini di depan umum secara sadar menunjukkan sapaan fanatik dan bukan sikap spiritual yang polos. Ini adalah normalisasi dari ideologi buruk, yang telah mengambil alih terlalu banyak ruang di negara ini."

"Juga dan terutama karena ini tentang pemain nasional yang populer, Anda tidak boleh membiarkan diri Anda terintimidasi. Penting untuk diperhatikan bahwa ideologi politik ini bertentangan dengan segala nilai-nilai kami."

"Jari telunjuk Islamisme, yang digunakan para teroris di seluruh dunia untuk merayakan pembunuhan mereka, bukan milik Jerman. Saya tidak akan pernah membiarkan siapa pun menghentikan saya mengatakan hal itu," kecamnya.

Antonio Ruediger sendiri belum angkat suara soal tuduhan ini. Bek 31 tahun itu kini sedang bersiap melakoni laga melawan Belanda, Rabu (27/3) dini hari WIB.




(yna/bay)

Hide Ads