'Southgate Pasti Dihantui Bayangan Kegagalan di Final Euro 2024'

'Southgate Pasti Dihantui Bayangan Kegagalan di Final Euro 2024'

Putra Rusdi K - Sepakbola
Selasa, 16 Jul 2024 10:40 WIB
BERLIN, GERMANY - JULY 14: Gareth Southgate of England disappointment during the UEFA EURO 2024 final match between Spain and England at Olympiastadion on July 14, 2024 in Berlin, Germany. (Photo by Image Photo Agency/Getty Images)
Foto: Image Photo Agency/Getty Images
London -

Pelatih Timnas Wanita Inggris, Sarina Wiegman menilai Gareth Southgate pasti dihantui kekalahan di final Euro 2024. Southgate butuh waktu memulihkan mentalnya.

Timnas Inggris gagal meraih gelar Piala Eropa 2024. Pada laga final, Tiga Singa kalah 2-1 dari Spanyol di Olympiastadion, Berlin pada Senin (15/7) dinihari WIB.

La Furia Roja unggul lebih dulu lewat Nico Williams. Inggris sempat menyetarakan angka melalui Cole Palmer. Gol Dani Olmo di menit akhir kemudian membuyarkan ambisi Inggris untuk juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan ini bikin Inggris memperpanjang puasa gelar dengan terakhir kali juara pada Piala Dunia 1966. Three Lions juga dua kali secara beruntun kalah di final Piala Eropa. Pada edisi sebelumnya, mereka kalah adu penalti dari Italia.

Hasil ini jelas jadi sesuatu yang menyesakkan bagi pelatih Inggris, Gareth Southgate. Southgate selalu mampu membawa Inggris paling tidak melaju hingga perempatfinal di turnamen besar tapi belum pernah merasakan juara.

ADVERTISEMENT

Pelatih Timnas Wanita Inggris, Sarina Wiegman, menilai bahwa Southgate pasti bakal dihantui kekalahan di final dari Spanyol ini, Weigman merasakan hal serupa karena pernah dua kali kalah di final Piala Dunia.

Wanita asal Belanda ini merasa bahwa Southgate pasti butuh waktu untuk memulihkan mentalnya. Ia menegaskan bahwa kalah setelah sudah memberikan segalanya memang hal yang berat.

"Dibutuhkan sekitar tiga minggu [untuk pulih dari kekalahan terakhir]. Ini sangat sulit, terutama jika Anda telah memberikan segalanya dan tidak menang," ujar Wiegman dikutip dari Independet.

"Selalu melihat dua arah, ada lawan yang ingin menang juga dan memiliki kualitasnya masing-masing, namun ketika Anda telah memberikan segalanya, itu benar-benar mengecewakan."

"Anda bertanya pada diri sendiri, apakah kami telah melakukan segala yang kami bisa untuk mengendalikan apa yang dapat kami kendalikan dan kemudian Anda harus menerimanya. Lebih mudah untuk menerima kemenangan, tapi bagi saya itu butuh sedikit waktu," jelasnya.

(pur/adp)

Hide Ads