Presiden Komentari Absennya Ronaldo Bantu Portugal ke Piala Dunia 2026

Presiden Komentari Absennya Ronaldo Bantu Portugal ke Piala Dunia 2026

Yanu Arifin - Sepakbola
Senin, 17 Nov 2025 17:00 WIB
FILE - In this Sunday, July 14, 2019 file photo, Portugals President Marcelo Rebelo de Sousa leaves after a lunch at the Elysee Palace that followed Bastille Day parade on the Champs-Elysees avenue in Paris. The office of Portugals 71-year-old president said Sunday March 8, 2020 that he has canceled all public activities and will stay at home amid the coronavirus outbreak. (AP Photo/Kamil Zihnioglu, File)
Foto: AP Photo/Kamil Zihnioglu, File
Jakarta -

Cristiano Ronaldo absen saat Portugal memastikan tiket Piala Dunia 2026 dengan mengalahkan Armenia. Presiden Marcelo Rebelo de Sousa mengomentarinya.

Portugal mengalahkan Armenia 9-1 dan memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 pada Minggu (16/11) malam WIB. Tim asuhan Roberto Martinez keluar jadi juara Grup F dengan 13 poin, unggul atas Irlandia (10).

Laga melawan Armenia dilalui Portugal tanpa kehadiran sang kapten. Ronaldo absen di laga itu karena kartu merah konyol di laga sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CR7 diusir saat Portugal melawan Irlandia di Dublin, dua hari sebelumnya. Ronaldo menyikut Dara O'Shea dan dikartu merah langsung. Portugal juga kalah 0-2 di laga itu, yang membuat laga melawan Armenia memberikan sedikit tekanan.

Sampai akhirnya, Portugal tetap bisa menang tanpa Cristiano Ronaldo. Presiden Portugal menyayangkan sang bintang harus absen di laga itu.

ADVERTISEMENT

"Ronaldo selalu memiliki tempat khusus. Dia selalu ada di hati kami," katanya, mengutip Goal.

"Dia bagian dari rasa syukur kami. Dia pasti sangat menyesal tidak bisa hadir hari ini. Sayang sekali."

"Dia melewatkan pertandingan di mana kehadiran kapten sangat penting. Tapi, ya, jenius memang seperti itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden De Sousa juga memuji Roberto Martinez. Ia menyebut semua yang meragukan sang pelatih terbukti salah.

"Sebuah kata untuk Roberto MartΓ­nez. Dia pantas mendapatkannya. Orang-orang mengatakan dia tidak akan berhasil. Saya masih ingat makan malam pertama tim, di mana para pemain duduk di satu meja dan MartΓ­nez di meja lain, dan mereka mengatakan mereka tidak akan menghiraukannya," katanya.

"Dia bertahan, bertahan, dan sampai di tempat yang dia butuhkan. Tentu saja, dengan ketakutan besar, tapi 9-1 adalah kebahagiaan bagi kami semua," pujinya.




(yna/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads