Malaysia Dinilai Sulit Menangi Banding FIFA

Malaysia Dinilai Sulit Menangi Banding FIFA

Afif Farhan - Sepakbola
Senin, 13 Okt 2025 13:40 WIB
A sign of the FIFA is seen at the entrance of the footballs world body on July 20, 2015 in Zurich. FIFA leaders met July 20 to decide a date for an election to replace president Sepp Blatter and reform steps as footballs world body confronts its biggest corruption crisis.  AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI        (Photo credit should read FABRICE COFFRINI/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/FABRICE COFFRINI
Jakarta -

Malaysia dalam proses banding ke FIFA terkait skandal naturalisasi. Dinilai, Malaysia akan sulit menangi banding!

Hal itu diungkapkan oleh pengacara ahli dalam hukum olahraga, Nik Erman Nik Roseli. Kepada New Straits Times, dirinya menyebut asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) akan sulit menang banding ke FIFA karena dokumen asli tujuh pemain naturalisasi yang bermasalah tak kunjung ditunjukkan.

"FAM mengklaim bukti kelayakan para pemain itu berkewarganegaraan Malaysia. Masalahnya bukan di situ, masalahnya mereka tidak memiliki dokumen asli kakek/nenek dari tujuh pemain tersebut," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyatanya FIFA dengan mudah mendapatkan dokumen asli dari tujuh pemain," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Nik Erman yang sudah bekerja selama 20 tahun jadi sports lawyer menilai, uji kelayakan bukan poin utamanya. FAM bersikukuh, kalau pemerintah Malaysia termasuk Departemen Registrasi Nasional (NRD) sudah melakukan uji kelayakan dari tujuh pemain naturalisasi dan tidak mengalami masalah.

Sementara itu, FIFA sudah punya aturan ketat soal naturalisasi. Merujuk pada skandal yang ada, ketujuh pemain naturalisasi diklaim FAM punya darah Malaysia dari kakek/neneknya. FIFA lakukan investigasi melalui komite disiplin (FDC), terungkap kalau kakek/nenek dari ketujuh pemain itu lahir di Argentina, Spanyol, dan Brasil.

"Ini bukan persoalan apakah mereka warga negara Malaysia menurut hukum nasional di negara ini. Tapi, pemain-pemain itu tidak dalam statua FIFA untuk dinaturalisasi," tegas Nik Erman.

FIFA sudah memberikan hukuman denda kepada FAM sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar. Ketujuh pemainnya turut dilarang beraktivitas selama 12 bulan sejak 26 September 2025 plus didenda 2.000 Siwss Franc atau setara Rp 41 juta.

FAM sudah ajukan banding. Tinggal menanti kini keputusan FIFA.

(aff/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads