Adalah buruknya performa Ajax dalam beberapa tahun terakhir yang membuat Godenzonen berniat memanggil kembali anak emasnya itu. Tapi rencana kedatangan Cruyff bukan sebagai pelatih, dia akan menjabat direktur teknis.
Di klasemen Eredivisie, saat ini Edgar Davids dkk tertinggal sembilan angka dari PSV Eindhoven sebagai pemuncak klasemen, mereka juga sudah tersingkir dari Liga Champions saat masih di fase grup. Tapi bukan itu saja masalahnya, soalnya mantan penguasa Eropa itu dalam beberapa tahun terakhir sudah tak mampu berbicara banyak bahkan di Belanda sekalipun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membawa mantan peraih tiga gelar pemain terbaik eropa ke Amsterdam ARena sebenarnya hanya bagian kecil dari rencana perbaikan di tubuh Ajax. Demi mengembalikan pamor dan kejayaan yang pernah diraih, manajemen klub bahkan bersedia mengundurkan diri di akhir musim ini.
"Tak seorangpun yang pernah -- saya tegaskan tak pernah -- mengatakan 'Anda perbaiki hal itu'. Mereka tak berani meminta. Karena jika saya harus melakukannya maka saya akan melakukannya, tapi saya akan melakukannya dengan cara yang orang lain tak akan suka," ungkap Cruyff di Timesonline.
Kabar kembalinya Cruyff memantik isu lain seputar kedatangan Marco van Basten sebagai pembesut baru mengingat dia Basten sudah menyatakan mundur dari timnas Belanda usai Piala Eropa. Pelatih sementara Ajax yang menggantikan Henk ten Cate, Adrie Koster, diyakini akan ikut mundur saat manajemen klub juga meletakkan jabatannya.
Pria bernama lengkap Hendrik Johannes Cruyff memang sangat identik dengan Ajax. Bukan hanya karena dia meniti awal karirnya di sana, tapi juga sukses yang didapat bersama klub berusia 108 tahun itu.
Saat masih aktif bermain, Cruyff yang kelahiran 25 April 1947 itu menyumbang 19 tropi baik dari kompetisi lokal maupun Eropa. Yang paling mentereng tentu saja hat-trick juara Eropa (Liga Champions) yang direngkuhnya tahun 1971, 1972 dan 1973.
Sementara sebagai pelatih, Cruyff memberi dua gelar yakni Piala Liga Belanda dan Piala Winners. (din/a2s)