Jakarta - Neymar tak masuk kandidat peraih The Best FIFA 2018. Ironisnya, dalam panelis penentu daftar itu Brasil sebenarnya punya wakil lebih banyak dari negara lain.
Kandidat The Best FIFA Tanpa Neymar padahal 3 Orang Brasil di Panelis

Nama Brasil pertama dalam panelis penentu 10 kandidat pesepakbola putra terbaik tahun ini adalah Carlos Alberto Parreira, pelatih yang mengantar Selecao jadi juara Piala Dunia 1994, Copa America 2004, dan Piala Konfederasi 2005. (Foto: Buda Mendes/Getty Images)
Kaka, mantan bintang Selecao yang menjuarai Piala Dunia 2002 dan dua Piala Konfederasi (2005, 2009), menjadi sosok Brasil kedua dalam panelis penentu pemain terbaik dunia FIFA 2018. (Foto: Pierre Verdy/AFP Photo)
Sosok Brasil ketiga dalam panelis ini adalah salah satu legenda sepakbola Brasil, Ronaldo, yang pada masa jayanya dulu mampu membantu Selecao menjuarai dua edisi Piala Dunia. (Foto: Paolo Bruno/Getty Images)
Setelah Brasil, negara lain yang punya lebih dari satu sosok dalam panelis ini adalah Italia. Fabio Capello, juru taktik kenamaan dan punya setumpuk gelar juara di Italia dan Spanyol, adalah yang pertama. (Foto: Patrik Lundin/Getty Images for Laureus)
Alessandro Nesta, salah satu bek terbaik Italia yang juga membantu Gli Azzurri menjuarai Piala Dunia 2006, merupakan Italiano kedua dalam panelis ini. (Foto: Al Messerschmidt/Getty Images)
Ada dua figur Britania Raya dalam panelis tersebut. Yang pertama adalah Frank Lampard, mantan andalan Chelsea dan timnas Inggris yang kariernya disarati gelar juara di London. (Foto: Jack Thomas/Getty Images)
Figur Britania Raya lainnya adalah Andy Roxburgh, yang pernah melatih timnas Skotlandia pada era panjang 1986β1993. Roxburgh juga sudah lama bekerja dengan FIFA di beberapa posisi. (Foto: Samuel Kubani/AFP)
Sosok-sosok lain dari panelis berisikan 13 nama ini berasal dari negara-negara berbeda. Yang pertama adalah legenda sepakbola Jerman Lothar Matthaeus, yang pernah main di lima Piala Dunia. (Foto: Clive Mason/Getty Images)
Berikutnya ada Sami Al-Jaber, legenda Arab Saudi, yang bermain dalam empat edisi beruntun Piala Dunia dan mencetak gol dalam tiga edisi di antaranya. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)
Legenda sepakbola Korea Selatan Cha Bum-kun menjadi sosok berikutnya dalam panelis tersebut. Bum-kun menjadi salah satu pemain Asia yang sukses di Eropa berkat kiprahnya, secara khusus, di persepakbolaan Jerman. (Foto: FRANCK FIFE/AFP)
Ada pula Didier Drogba, bomber Pantai Gading yang pada sepakbola level klub menjadi legenda dari Chelsea. Ia pernah dua kali menjadi pesepakbola terbaik Afrika. (Foto: Christian Petersen/Getty Images)
Legenda sepakbola Nigeria, Emmanuel Amunike, juga masuk panelis. Sosok yang juga pernah main untuk Barcelona ini menjadi salah satu andalan Nigeria menjuarai Piala Afrika 1994. (Foto: Clive Brunskill/ALLSPORT)
Wynton Rufer menjadi nama terakhir dalam panelis ini. Pada tahun 2016, Rufer didaulat menjadi Pesepakbola Terhebat Oseania Abad Ini. (Foto: Michael Bradley/Getty Images)
Ke-13 sosok panelis ini menunjuk Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe, Kevin De Bruyne, Antoine Griezmann, Eden Hazard, Harry Kane, Luka Modric, Mohamed Salah, dan Raphael Varane sebagai kandidat pemain terbaik kategori putra untuk meraih penghargaan The Best FIFA. Penilaian dilakukan berdasarkan performa masing-masing pemain pada periode 3 Juli 2017-15 Juli 2018. (Foto: Philipp Schmidli/Getty Images)