.webp)
Jakarta - Manchester United pernah jaya. Kini klub berjuluk Setan Merah itu merana: kalah di lapangan, sulit pula dalam keuangan.
MU: Dari Tsunami Trofi Jadi Musibah Bertubi-tubi
Sabtu, 24 Mei 2025 06:40 WIB
Manchester United pernah begitu berjaya pada masanya. Sejak era Premier League dimulai, MU menguasai Liga Inggris dan menjadi 'wajah' mereka di kancah internasional. Bersama Sir Alex Ferguson, MU meraih 38 trofi termasuk 13 gelar Liga Inggris dan dua trofi Liga Champions. (Foto: Getty Images)
Tapi itu dulu. Kejayaan MU pudar setelah Sir Alex Ferguson pergi pada 2013. Keruntuhan tim yang sempat menjadi pemilik gelar Liga Inggris terbanyak itu dimulai dari era David Moyes. (Foto: Getty Images/Shaun Botterill)
Jose Mourinho sempat cukup mengangkat performa MU. Mereka memenangi Piala Liga Inggris dan Liga Europa, juga finis runner-up di Premier League. Tapi dari sana MU kembali menurun. (Foto: Getty Images/Pool)
Erik ten Hag juga membawa MU memenangi trofi Piala Liga Inggris dan Piala FA, tapi tak mampu menjaga daya saing tim di Liga Inggris. Ia kehilangan posisinya musim ini dan digantikan Ruben Amorim. (Foto: Getty Images/Stu Forster)
Menunjuk Ruben Amorim di pertengahan musim membawa MU menuju bencana. Ketidaksesuaian komposisi tim dengan ide peramainan Amorim membawa MU ke titik rendah baru. (Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs)
MU terjerembap di posisi 16 Liga Inggris menuju laga terakhir dan sudah dipastikan mengukir rekor hasil terburuk di Premier League. Bruno Fernandes dkk juga gagal menyelamatkan musim karena kalah di final Liga Europa. (Foto: REUTERS/Isabel Infantes)
Kekalahan dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa itu meninggalkan implikasi besar. MU tak lolos ke Liga Champions, kehilangan potensi pemasukan senilai 100-140 juta paun, didenda Adidas sebesar 10 juta paun, dan makin sulit pulih dari kesulitan finansial. (Foto: REUTERS/Chris Radburn)
Hilangnya potensi pemasukan dan dengan problem finansial yang terjadi, MU akan sulit merekrut pemain. Untuk membeli Matheus Cunha yang jadi target utama musim panas ini, mereka butuh menjual pemain dulu. Proses membentuk ulang tim untuk Amorim juga akan butuh waktu yang lebih panjang, terlebih ada rencana membangun stadion baru. (Foto: AP/Rui Vieira)
