Litmanen kini berusia 42 tahun. Kariernya bersama Ajax, di mana dia memenangi llima trofi Eredivisie dan satu trofi Liga Champions, sudah lama berlalu. Tapi, karier Litmanen sendiri belum lama lewat. Pada 2011, dia masih sempat bermain bersama HJK Helsinki di negara kelahirannya, Finlandia.
Dengan rentang karier yang terbentang lebih dari dua dekade, Litmanen punya banyak cerita. Cerita-cerita itulah yang kemudian terangkum dalam film "The King" yang akan tayang pada perhelatan Europe on Screen pada 2-12 Mei ini. Film "The King" sendiri akan tayang dua kali, yakni pada 5 Mei di Goethe Haus dan 11 Mei di Erasmus Huis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DetikSport dan beberapa media kebetulan mendapatkan kesempatan untuk bertemu Litmanen di Jakarta pada Jumat (3/5) lalu. Dalam pertemuan tersebut, Litmanen menceritakan berbagai pengalamannya membuat film itu termasuk bagaimana rasanya disebut sebagai "King" alias seorang Raja.
"Sebenarnya, saya harus bilang bahwa ini bukan ide saya untuk menyebut saya raja, itu ide orang lain. Saya tidak bisa berkata-kata soal itu. Tapi, kadang saya menanggapinya dengan candaan."
"Beberapa fans di Finlandia, Amsterdam, atau Swedia kadang menyanyikan sesuatu yang menyebut-nyebut soal raja. Jadi, saya pikir, mungkin itu berasal dari sana," kata Litmanen.
Litmanen kemudian mengungkapkan bahwa butuh dua tahun untuk membuat film tersebut. Dia menceritakan bahwa beberapa mantan rekan setimnya bercerita mengenai dirinya, dan terkadang apa yang mereka ceritakan membuat dia sedikit terkejut.
"Saya ingat rekan-rekan setim saya di Ajax dan mereka bercerita bagaimana perasaan mereka waktu pertama melihat saya. Mereka berpikir, 'apa yang dilakukan orang Finlandia di sini?' karena mungkin tidak ada banyak pesepakbola dari Finlandia."
"Mereka juga bilang bahwa saya selalu melakukan pemanasan di sana-sini. Tentu saja, saya selalu melakukan pemanasan. Tetapi, sepertinya tidak sesering itu juga," ucapnya setengah berseloroh.
Meski karier sepakbolanya tergolong bagus, dengan total belasan trofi mayor bersama Ajax dan Liverpool, Litmanen mengaku bahwa dia menilai dirinya biasa-biasa saja. Melalui "The King", dia hanya ingin membagi pengalaman bagaimana memulai dan menjalani karier sebagai pesepakbola.
"Yang terpenting adalah bekerja keras untuk mencapai sesuatu apa yang diinginkan. Entah menjadi pesepakbola, pengacara, atau apapun," ucapnya.
(roz/mrp)