Persiapan Papis Cisse dalam menghadapi musim ini bersama Newcastle United terbilang kurang maksimal. Ini terjadi setelah ia sempat melancarkan aksi mogok mengenakan kaus klubnya karena memampang logo Wonga, sebuah perusahaan rentenir.
Penyerang asal Senegal tersebut enggan mengenakan kaus berlogo Wonga itu karena merasa hal tersebut akan mencederai keyakinannya sebagai seorang penganut agama Islam. Pada prosesnya Papis Cisse dan Newcastle memang sudah "berdamai", kendatipun si pemain sebelum itu juga harus absen dalam sebagian besar aktivitas pramusim klubnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal-hal itu boleh jadi sudah mengusik benak Papis Cisse. Tak mau performanya sebagai pesepakbola jadi terkena imbasnya, pria 28 tahun itu pun bertekad untuk konsentrasi penuh ke Newcastle. Saking inginnya berkonsentrasi ke karier, Papis Cisse bahkan juga tak segan memutuskan hubungan asmara dengan Rachelle Graham (23 tahun).
"Rachelle sedang patah hati dan sangat ingin balik dengan Papiss. Ia tak mau putus," kata seorang rekan Rachelle di Mirror.
Hubungan Papis Cisse dengan Rachelle, seorang ratu kecantikan, sebenarnya sudah mengalami sejumlah ujian. Medio April lalu, misalnya, ketika mereka menjadi target pihak-pihak rasialis yang tidak menyukai hubungan pasangan yang berbeda warna kulit tersebut. Rachelle sendiri sebelum ini juga amat aktif dalam kegiatan sosial yang ditujukan untuk Senegal, negara Papis Cisse.
"Itu bukan urusan orang lain. Aku memilih untuk tidak membicarakannya," elak Rachelle ketika ditanya mengenai hubungannya dengan Papis Cisse.
(krs/nds)