Curhat Suarez soal Kontribusi Istri Tercinta dalam Kariernya

Curhat Suarez soal Kontribusi Istri Tercinta dalam Kariernya

- Sepakbola
Rabu, 25 Sep 2013 10:33 WIB
Suarez & Sofia (Getty Images)
Liverpool - Nama Luis Suarez saat ini menjulang sebagai seorang pesepakbola. Tetapi kisah kariernya bisa amat berbeda jika ia tak bertemu Sofia, perempuan yang kini menjadi istrinya.

Suarez menyatakan bahwa Sofia, yang ia nikahi tahun 2009 lalu, sudah memberinya dorongan dan kepercayaan diri ketika ia masih bergulat di tim yunior klub pertamanya, Nacional.

Sepanjang kariernya sendiri, penyerang asal Uruguay yang bermain untuk Liverpool itu dikenal cukup kontroversial. Ia kini baru selesai menjalani skors 10 laga akibat menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic musim lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat merumput di Belanda bersama Ajax pun ia pernah tersandung kasus serupa sehingga dilarang bertanding sebanyak tujuh pertandingan. Sedangkan di Liverpool, sebelum insiden dengan Ivanovic, Suarez juga sempat dihampiri kasus rasialisme.

Jauh sebelum itu, di awal kariernya, Suarez ternyata juga sempat dirundung sejumlah masalah. Bergabung dengan Nacional, yang bermarkas di Montevideo, pada usia 9 tahun, Suarez sempat nyaris dilepas lima tahun berselang. Bahkan setelah dipertahankan, ia pun masih dihambat masalah kedisplinan.

"Sampai usia 12 tahun aku sudah tahu ingin bermain sepakbola, tapi setelah itu, dari usia 12 sampai 14, aku melewati sebuah fase di mana sepakbola tak berjalan mulus buatku dan aku tidak mau belajar. Saat itu aku tak suka berlatih," tutur Suarez dalam bukunya, Vamos Que Vamos, yang nukilannya dimuat Guardian dan dikutip ESPN.

"Aku cuma suka bermain dan dengan begitu amat sulit buatku untuk mencapai sesuatu. Aku benar-benar kesal. Saat itu aku menjadi pemberontak dan itu justru menghambatku," ujarnya.

Pada umur 15 tahun Suarez bertemu Sofia yang usianya tiga tahun lebih muda. Cinta mulai bersemi dan ini rupanya berimbas amat positif buat si pesepakbola.

"Itu adalah sebuah perubahan besar dalam setiap hal. Saat itu aku amat malas belajar dan ia membantuku menyadari bahwa keadaan tak berjalan baik bukan karena aku bodoh melainkan karena aku bertindak masa bodoh."

"Aku lalu mulai mencetak gol. Dan aku sampai ke titik di mana aku nyaris memecahkan rekor di tim yunior Nacional. Rekor dalam setahun penuh adalah 64 gol dan aku membuat 63. Hal-hal seperti itu memberi Anda kepercayaan diri," kenang Suarez.

Ketika Sofia kemudian pindah ke kota Barcelona, Suarez pun jadi punya motivasi ekstra untuk menembus tim inti Nacional dan menguak peluang pindah ke Eropa, agar memudahkannya untuk bisa bersama-sama lagi dengan si pujaan hati.

"Saat itulah aku mulai menyadari jika aku ingin ada di sisinya maka aku harus bekerja keras. Aku harus terbangun. Jadi aku mulai bekerja keras melampaui yang mesti aku lakukan. Karena urusan uang aku tidak bisa ke sana dengan gratis, demikian pula untuknya datang ke sini. Jadi aku harus berlatih maksimal agar bisa ke Eropa," tegasnya.

Debut Suarez untuk Nacional lantas dijalani pada 2005 ketika usianya 18 tahun. Setahun berselang impiannya membela klub Eropa terwujud usai ia direkrut klub Belanda Groningen. Ia pun mengakui bahwa dirinya kini sudah menjadi sosok yang amat sarat dengan tekad, di dalam dan di luar lapangan.

"Jika saat itu kepindahan belum terwujud, aku ingin terus berusaha, lagi dan lagi. Aku amat sangat ingin mencetak gol. Dan aku kira buatku begitu pula halnya dalam kehidupan. Jika aku menginginkan sesuatu maka aku benar-benar sangat menginginkannya. Dan jika aku tak mendapatkannya aku akan kesal," papar pemain yang musim panas ini sempat dikaitkan dengan Arsenal tersebut.



(krs/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads