Sejak diluncurkan pada 6 Juli lalu Pokemon Go sudah menjadi sensasi tersendiri. Aplikasi game mobile berbasis lokasi dan realitas tertambah (augmented reality) itu sudah sedemikian mewabah.
Dunia olahraga pun tak absen terjangkit wabah ini. Dunia NBA, misalnya, dengan sejumlah pemain dan klubnya ikut keranjingan berburu monster-monster lucu di game itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca juga: Schmelzer Heran Pemain Dortmund Tergila-gila Pokemon Go]
Sementara dua pemain top lainnya, Antoine Griezmann dan Radja Nainggolan, tak mau ketinggalan mencicipi asyiknya berburu pocket monster tersebut.
[Baca juga: Griezmann dan Nainggolan Juga Kena Demam Pokemon Go]
Wabah Pokemon Go rupanya sudah sampai ke Indonesia karena dua pesepakbola nasional yang memperkuat klub Indonesia Soccer Championship, Bhayangkara Surabaya United, yakni Muhammad Sahrul Kurniawan dan I Putu Gede Juni Antara, juga terjangkit "virus" serupa.
Para mantan penggawa Timnas U-19 itu menjadikan Pokemon Go sebagai aktivitas baru di sela-sela latihan demi mengusir lelah dan rasa bosan di tengah padatnya jadwal pertandingan.
Sahrul menceritakan sejumlah monster pokemon yang berada di tempat latihannya, GOR Delta Sidoarjo, sangat mudah didapat. Dengan mencari Pokemon ini diharapkan kondisi fisiknya cepat pulih.
"Saat kita sedang tur main ke daerah-daerah lain seperti Makasar, Samarinda kita sambil mengisi waktu luang untuk bermain game Pokemon," ujar Sahrul usai latihan di Gor Delta Sidoarjo, Selasa (19/07/2016).
"Kalau main game Pokemon baru saja, hanya mengikuti dari teman-teman. Sampai saat ini baru di level lima," sambungnya sambil tertawa seraya meninggalkan lapangan latihan.
![]() |
Hal senada juga disampaikan oleh I Putu Gede Juni Antara. Dia bermain game tersebut setelah latihan demi mengusir rasa capek. Meski diakui, Gede kadang harus ngumpet-ngumpet agar tidak ketahuan pelatihnya.
"Aku sering main game Pokemon, tapi baru-baru ini tapi main game Pokemon setelah latihan sambil istirahat agar kondisi fisik cepet pulih," papar Gede.
"Aku main game Pokemon inipun secara sembunyi-sembunyi, takut dimarahi oleh pelatih atau manajer tim," tutupnya.
(mrp/mfi)