Fotografi, Cinta Kedua Ernesto Valverde

Fotografi, Cinta Kedua Ernesto Valverde

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 31 Des 2018 17:08 WIB
Ernesto Valverde berkisah soal kecintaannya dengan dunia fotografi. (Foto: Octavio Passos/Getty Images)
Barcelona - Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, punya ketertarikan lain di luar sepakbola, yakni dunia fotografi.

Dunia fotografi sudah ditekuni oleh Valverde sejak masih remaja. Pada usia 17 dia bahkan mengejar gelar master fotografi dengan meninggalkan pelajaran Biologi yang lebih dulu ditekuni.

Saking cintanya dengan dunia fotografi, Valverde menggunakan gaji pertamanya sebagai pesepakbola untuk membeli kamera. Kamera itu dia dapat setelah menitip dari seorang teman yang melakukan perjalanan tugas militer di Kepulauan Canaria, salah satu wilayah otonom di Spanyol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah jelas bahwa fotografi adalah cara saya untuk melarikan diri (dari kesibukan), tetapi itu bukanlah hobi bagi saya, fotografi adalah sesuatu yang sangat serius dalam hidup saya," kata Valverde dalam wawancara dengan surat kabar La Vanguardia.


"Ketika saya masih 17 tahun, bermain di Alaves, saya belajar untuk mendapatkan gelar master elektronika, satu pekerjaan yang tak pernah saya praktikkan," sambungnya, yang dikutip dari Marca.

"Pada saat itu saya suka mengambil gambar lebih sebagai hobi, sampai suatu hari, dengan gaji pertama saya sebagai pesepakbola, saya meminta teman untuk membawa kamera dari Kepulauan Canaria. Saya mengeluarkan 40.000 pesetas, saya sangat mengingatnya."

Valverde merasa sangat senang saat berada di ruang cetak foto. Jiwanya sangat emosional ketika kertas foto yang dia cuci mengeluarkan gambar hasil jepretannya.

"Momen ketika anda berada di laboratorium dan anda mencium aroma setat, sebuah fiksatif, developer yang anda campur sendiri di rumah..."

"Anda mematikan lampu dan menyalakan bohlam merah, anda menaruh kertas di dalam bak, anda mulai melihat gambarnya muncul, momen itu luar biasa," ungkapnya.


Valverde bukanlah sosok yang dikenal di dunia fotografi. Dia justru lebih dikenal sebagai mantan pemain sepakbola dan pelatih, namun Valverde tetap beranggapan sebagai seorang fotografer.

"Saya adalah pelatih sekaligus fotografer. Saya senang mendidik mata saya dengan melihat buku-buku fotografi dan saya mengagumi fotografer yang memiliki kesabaran untuk menunggu cahaya yang bagus dan frame yang sempurna."

"Saya bekerja lebih cepat dan saya juga tak mau terpaku pada pakem. Saya ingin foto-foto saya tak terlalu ramah, saya ingin hasil pekerjaan saya sedikit berbeda."


Foto-foto hasil jepretan Valverde banyak menghasilkan gambar yang bernuansa kesepian, kesedihan, dan kematian. Dia tak menyadari hal tersebut, namun menurutnya itu cuma hal-hal yang bertujuan untuk menggetarkan hati.

"Saya tidak terlalu menyadari hal itu, tetapi mungkin saya melakukannya untuk menggerakkan hati nurani. Saya menemukan bahwa kematian itu fotogenik, saya menggunakan kematian sebagai peringatan," ungkapnya.

"Saya tidak terlalu memikirkan kematian, tapi menurut saya orang tua biasa dimakamkan oleh anak-anaknya, saya punya tiga anak, jadi ..." tegasnya.



(ran/fem)

Hide Ads