Mantap! Marcus Rashford Pimpin Satgas Perangi Kemiskinan Anak

Mantap! Marcus Rashford Pimpin Satgas Perangi Kemiskinan Anak

Yanu Arifin - Sepakbola
Selasa, 01 Sep 2020 14:30 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - JUNE 24: Marcus Rashford of Manchester United during the Premier League match between Manchester United and Sheffield United at Old Trafford on June 24, 2020 in Manchester, England. (Photo by Michael Steele/Getty Images)
Striker Manchester United, Marcus Rashford. (Foto: Getty Images/Michael Steele)
Manchester -

Marcus Rashford belum selesai dalam memerangi kemiskinan anak Inggris. Yang terbaru, striker Manchester United itu membentuk dan memimpin satuan tugasnya.

Dilansir Guardian, Rashford kembali menyuarakan keprihatinannya pada masalah kemiskinan anak di Inggris. Setelah bisa memaksa Pemerintah Inggris memberi kupon makan gratis pada Juni lalu, kini pesepakbola 22 tahun itu membawa tuntutan lain yang memberi solusi jangka panjang.

Pemain Timnas Inggris itu mengumpulkan para industri makanan raksasa untuk bersama-sama mendesak pemerintah Inggris mengentaskan kemiskinan anak terkait akses pangan. Ada tiga tuntutan yang dibawanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat yang ditujukan kepada anggota Parlemen Inggris, Selasa (1/9) pagi, Rashford menyuarakan tiga desakan. Pertama, Rashford meminta agar Pemerintah memperbanyak makanan sekolah gratis untuk setiap anak dari rumah tangga dengan sistem Kredit Universal.

Kedua, ia ingin agar Pemerintah Inggris memperluas penyediaan makanan dan persediaan selama liburan untuk semua anak, dengan makanan sekolah gratis.

ADVERTISEMENT

Dan yang terakhir, ia meminta nilai voucher sehat ditambah, dari 3.10 paun per pekan menjadi 4.25 paun per pekan, serta dikembangkan ke mereka yang punya Kredit Universal atau setingkat.

Rashford sekali lagi mengatakan, masalah kemiskinan anak belum selesai. Ia juga menyebut bahwa masalah ini terjadi karena adanya ketidakadilan terkait akses pangan, yang juga diperparah karena krisis ekonomi di tengah pandemi corona.

"Para ibu dan ayah yang membesarkan remaja putra dan putri dengan penuh hormat dan fasih, pada kenyataannya adalah bagian dari sistem yang tidak akan memberi mereka kesempatan untuk menang dan berhasil," tulis Rashford.

"Ditambah dengan penutupan sekolah, redundansi, dan dirumahkan, kami memiliki masalah yang dapat berdampak negatif pada generasi yang akan datang. Semuanya dimulai dengan stabilitas di sekitar akses ke makanan," jelasnya.

Rashford menjelaskan, pemberian kupon makan gratis yang berhasil diwujudkan sebelumnya cuma menjadi solusi jangka pendek untuk masalah kemiskinan anak. Ia beranjak dari pengalamannya, serta turun langsung melihat realitas sosial di negaranya.

"Saya berbicara dengan seorang ibu baru-baru ini, bersama dengan dua putranya yang masih kecil, saat ini mereka hidup dari tiga potong roti dalam sehari. Mereka merendamnya dalam air panas dan menambahkan gula, berharap bubur dapat menopang rasa lapar anaknya yang berusia setahun dengan lebih baik. Inilah realita sebenarnya dari Inggris di 2020," kecamnya.

Sepanjang musim panas ini, Rashford memang mengabdikan sebagian besar waktu liburnya untuk membuat kebaikan seperti ini. Ia mengunjungi bank makanan, membangun koalisi dengan industri makanan.

Aksi Rashford sendiri membuatnya sempat diganjar gelar Doktor Kehormatan oleh Universitas Manchester. Aksinya juga sempat dipuji Perdana Menteri Boris Johnson.




(yna/mrp)

Hide Ads