Ronaldinho sempat merasakan dinginnya jeruji besi akibat tersangkut masalah paspor palsu di Paraguay. Dia kini meraup untung seusai keluar penjara. Kok bisa?
Ronaldinho ditangkap pada awal Maret 2020 di Paraguay. Legenda Barcelona itu kedapatan memasuki negara tersebut dengan paspor palsu bersama abangnya, Roberto de Assis Moreira.
Atas perbuatannya itu, Ronaldinho dijebloskan ke penjara Paraguay dan menjadi tahanan rumah selama lima bulan. Pria 40 tahun itu dinyatakan bebas pada Agustus 2020, usai membayar denda sebesar 70 ribu paun (Rp 1,34 miliar) secara tunai,dan diizinkan pulang ke Brasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronaldinho dilaporkan bangkrut setelah keluar dari penjara dan pulang kampung ke tanah kelahirannya. Melansir Give Me Sports, juara Piala Dunia 2002 tersebut bahkan hanya memiliki tabungan senilai 5 paun (Rp 94 ribu) saja kala itu.
Meski begitu, roda kehidupan kembali berputar buat Ronaldinho. Dia dapat bangkit dari keterpurukan secara finansial, hingga mampu meraup untung sekitar 702 ribu paun (sekitar Rp 13 miliar) hanya dalam waktu empat bulan usai dirinya bebas dari penjara.
![]() |
Usut punya usut, Ronaldinho mendapatkan pendapatan besar tersebut dari bisnis dan pekerjaan lain yang dilakukannya. Dia membuka studio musik di Belo Horizonte, serta merilis merek minuman keras miliknya sendiri yang bernama R-ONE.
Tidak hanya berbisnis, Ronaldinho juga menjadi model video musik 'Oclin e Evoque' bareng grup Recayd Mob dan rapper Djonga. Video tersebut sudah ditonton hampir dua juta orang dalam waktu satu minggu, dan menampilkan aksi Ronaldinho dikelilingi gadis-gadis demplon berbikini.
Selain video musik, Ronaldinho juga tampil sebagai model iklan sebuah aplikasi perjalanan bernama Buser, serta rumah judi Betcris. Peraih Ballon d'Or 2005 tersebut bahkan tetap dipercaya pemerintah Brasil menjadi duta pariwisata negaranya.
Ronaldinho juga banyak tampil di iklan-iklan e-sports, semisal Pro Evolution Soccer (PES) dan FIFA. Dia bahkan membuat timnya sendiri, R10 Team, yang masuk di dalam gim FIFA 21.