Roberto Baggio Sempat Ingin Bunuh Diri

Roberto Baggio Sempat Ingin Bunuh Diri

Randy Prasatya - Sepakbola
Sabtu, 08 Mei 2021 02:01 WIB
PASADENA, CA - JULY 17:  Brazil goalkeeper Taffarel celebrates after Roberto Baggio of Italy had missed his penalty to decide the FIFA World Cup Final 1994 between Brazil and Italy at the Rose Bowl on July 17, 1994 in Pasadena, California, United States, Brazil beat Italy 3-2 in a penalty shootout to win the World Cup. Photo by Shaun Botterill/Allsport/Getty Images)
Roberto Baggio sangat menyesal dengan kegagalan eksekusi penaltinya di final Piala Dunia 1994. (Foto: Getty Images/Shaun Botterill)
Jakarta -

Final Piala Dunia 1994 menjadi salah satu titik terendah dalam hidup Roberto Baggio. Dia bahkan sempat berpikir ingin bunuh diri agar tak merasakan sakit hati.

Italia melaju ke final Piala Dunia 1994 untuk berhadapan dengan Brasil. Duel tersebut berlanjut ke ada penalti setelah imbang tanpa gol di waktu normal dan tambahan waktu 2x15 menit.

Azzurri menjadi pihak yang mengambil penendang pertama dengan mengutus Franco Baresi. Namun, bek yang bermain untuk AC Milan itu gagal menjalankan tugas dengan baik setelah bola tembakannya melambung dari target.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brasil juga gagal di penendang pertama. Gianluca Pagliuca berhasil menepis tembakan Marcio Santos.

Italia kemudian berhasil mencetak dua gol lewat Demetrio Albertini dan Alberigo Evani. Brasil juga sukses lewat dua penendang selanjutnya, yakni Romario dan Branco.

ADVERTISEMENT

Penendang keempat Italia, Daniele Massaro, gagal mencetak gol. Brasil justru mampu memimpin 3-2 lewat Carlos Dunga selaku eksekutor keempat.

Roberto Baggio menjadi penembak kelima untuk Italia. Alih-alih memperpanjang napas Italia, bola tembakan Baggio malah melambung dan membuat Brasil keluar sebagai juara tanpa harus mengirim penembak kelima.

Baggio sangat terpukul dengan kegagalan itu. Dia bahkan tak bisa memaafkan diri sendiri dan berpikir untuk bunuh diri saja.

"Saya masih tidak bisa memaafkan diri saya sendiri atas tendangan penalti itu. Saya bisa saja bunuh diri hari itu, dan saya kemudian tidak akan merasakan apa-apa," kata Baggio, yang dikutip dari Football Italia.

Setelah pensiun sebagai pemain, Baggio benar-benar meninggalkan sepakbola. Dia kini sekadar menyimak sepakbola wanita, bermain golf dan mengikuti pertandingan basket.

"Saya suka sepakbola wanita, sementara saya merasa golf mendebarkan, saya lebih suka bola basket dan saya mendukung Los Angeles Lakers," tegasnya.




(ran/bay)

Hide Ads