Eks gelandang Liverpool, Yossi Benayoun, mengajak para penentang Israel untuk tinggal di daerah konflik. Dia juga menegaskan bahwa tentara Israel paling bermoral di dunia.
Tahun ini warga Gaza di Palestina sulit menggelar Lebaran dengan sukacita. Percikan api konflik yang bermunculan selama bulan puasa akhirnya menjadi pertempuran melawan Israel hingga banyak memakan korban.
Ketegangan sebetulnya sudah terjadi sejak April 2021. Beberapa laporan menyebut bahwa Israel melakukan sabotase pada speaker Masjid Al-Aqsa. Alasannya, suara speaker bisa mengganggu tentara baru yang berdoa di tembok Buraq.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik-konflik lain pun bermunculan, termasuk penembakan seorang remaja 16 tahun oleh Israel pada awal Mei 2021. Puncaknya, bentrokan terjadi di Masjid Al-Aqsa ketika jemaah bentrok dengan polisi Israel.
Ada pula sengketa Sheikh Jarrah. Warga Palestina berusaha keras menahan orang-orang Israel masuk untuk mengambil lahan.
Konflik antara Israel-Palestina sudah terjadi sangat lama dan seolah sulit dihentikan. Palestina dalam situasi ini selalu tampak sebagai yang tertindas karena wilayah negara semakin tergerus oleh Israel.
Dukungan kepada Palestina pun terus mengalir setiap konflik dengan Israel pecah. Nyaris di semua belahan dunia tak memberikan dukungan atas perbuatan Israel.
Benayoun tampaknya kesal karena banyak orang cuma melihat bahwa Palestina yang tertindas meski kedua pihak sama-sama saling menerbangkan roket dalam serangan. Mantan pemain Liverpool, Chelsea, dan Arsenal itu mengajak para pengkritik Israel datang ke wilayah konflik.
"Kepada semua orang yang melawan Israel, saya mengundang Anda untuk tinggal bersama kami hanya untuk satu hari merasakan kenyataan hidup berada di bawah serangan rudal!" tulis Benayoun di akun Instagram pribadinya.
"Kami memiliki tentara paling bermoral di dunia. Kami tidak membutuhkan persetujuan siapa pun untuk membela diri kami!" tegasnya.
Benayoun, yang membela Liverpool peride 2007-2010, pernah terlibat perdebatan dengan Joe Barton di Twitter medio 2014 . Barton menuduh Israel melakukan genosida alias pembersihan etnis terhadap warga sipil Palestina.
Benayoun kemudian membalas dengan menyebut bahwa Barton tidak tahu apa-apa dan sudah dibodoh-bodohi. Barton kemudian membalas lagi dengan menegaskan bahwa tak dibenarkan membunuh anak-anak dalam perang dan tak bisa mengusir sebuah bangsa dari tanahnya karena kitab dari ribuan tahun lalu, yang mengatakan bisa melakukannya.
Kedua pria itu padahal sempat bermain satu tim di Queens Park Rangers (QPR) pada musim 2013/2014. Namun, perang kata-kata baru muncul sebulan setelah Benayoun hengkang.