Cristiano Ronaldo rupanya pernah kena apes dalam urusan keuangan. Penyerang Manchester United itu pernah ditipu agen travel mencapai Rp 4,8 miliar!
Dilansir Mirror, surat kabar Portugal, Jornal de Noticias, memberitakan bahwa Ronaldo pernah kena tipu agen perjalanan. CR7 ditipu oleh orang bernama Maria Silva.
Maria Silva, yang bekerja untuk agen perjalanan Geostar, menipu klien perusahannya dengan mengarahkan uang pembayaran perjalanan ke rekening pribadinya. Ronaldo salah satu korbannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronaldo mengalaminya pada tahun 2007 hingga 2010, dengan total 250 ribu paun atau sekitar Rp 4,8 miliar. Pemilik 5 Ballon d'Or itu ditipu setelah memberikan akses rincian kartu kredit dan kode aksesnya.
Seharunya, uang yang dibayar Cristiano Ronaldo masuk ke akun perusahaan perjalanannya. Namun, Maria Silva mengarahkannya ke rekening pribadinya.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Gak Boleh Ganti Bohlam |
Adapun cara Maria Silva menipu kliennya adalah seolah membuat bintang top sepakbola itu melakukan banyak perjalanan dalam akunnya di Geostar. Karena tak mau repot, pesepakbola top itu kemudian memberi akses kartu kredit untuk membayar tagihannya.
Uang Ronaldo, sebanyak 250 ribu paun, disebut Jornal de Noticias, berkaitan dengan 200 rencana perjalanan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan Ronaldo, dengan rute Portugal ke belahan Eropa lain, termasuk ke Afrika dan Amerika Serikat.
Tak cuma Ronaldo, beberapa sosok top sepakbola juga jadi korbannya. Agen Ronaldo, Jorge Mendes, Luis Nani, dan eks pemain Portsmouth dan Everton, Manuel Fernandes, juga menjadi korbannya.
Pada 2011, Ronaldo sendiri sudah melaporkan ke polisi di Porto. Berita ini tak pernah terekspos, karena Ronaldo datang diam-diam lewat pintu belakang.
Maria Silva sendiri mengaku bersalah di depan pengadilan. Perusahaannya, Geostar, mengembalikan semua uang kepada para korban, sementara Maria Silva membayar ganti rugi ke perusahanya sebesar 7,680 paun, agar bisa bebas dari penjara.
Kini, Maria Silva kabarnya masih terus membayar kompensasi kepada perusahaan lamanya. Ia juga kini bekerja sebagai tukang bersih-bersih. Menurut surat kabar Jornal de Noticias, Maria Silva menderita gangguan pengeluaran kompulsif dan menghabiskan semua uang hasil menipunya.
(yna/nds)