Santiago Sanchez, pria Spanyol yang berjalan kaki ke Qatar untuk menonton Piala Dunia 2022, sempat dinyatakan hilang di Iran. Rupanya, ia dipenjara.
Melansir BBC, hal itu diungkapkan salah satu rekannya, Francho Salamanca. Sanchez diketahui ditangkap dan dipenjara di Iran, negara yang kini sedang bergejolak akibat tewasnya aktivis Mahsa Amini.
"Dia sudah ditangkap dan kini dipenjara di Teheran," katanya.
Menteri Luar Negeri Spanyol sudah coba dihubungi BBC. Namun, tak ada jawaban diberikan.
Salamanca menyebut, dirinya sempat berencana menemui Sanchez di Iran. Namun, ia membatalkannya karena alasan pekerjaan.
"Itu kebetulan saya berbicara dengannya, sebab saya berencana menyusulnya di stage terakhir perjalanannya menuju Iran. Karena alasan pekerjaan, saya tak bisa menyusulnya dan tetap di Spanyol," ungkap Salamanca.
Sanchez sebelumnya sempat mengunggah foto di Instagramnya. "Desa terakhir di Irak, gunung memisahkan saya dari Iran, negara selanjutnya sebelum menuju Qatar," tulisnya di Instagram.
Santiago Sanchez, yang juga penggemar Real Madrid, memulai perjalanannya sejak Januari. Ia melintasi Eropa dan Turki, dengan tidur di tenda, hotel, sampai pemukiman warga, demi sampai ke Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022.
Pria yang juga mantan penerjun payung itu kemudian berniat mengunjungi Teheran, di mana salah satu stasiun televisi menunggunya untuk wawancara. Selanjutnya, dia akan menuju Bandar Abbas, pelabuhan di selatan Iran, sebelum naik perahu ke Qatar.
Sanchez sempat mengatakan jaringan internet di Iran buruk, sehingga keluarganya sempat tidak merasa cemas. Namun, tak ada kabar darinya selama 10 hari membuat keluarganya mulai panik. Pada 17 Oktober, Sanchez dilaporkan hilang.
Keluarga kemudian dikabari oleh Pemerintah Spanyol, bahwa Santiago Sanchez dipenjara. Tak ada alasan resmi terkait penahanan sang penggemar.
Simak Video "Bandel Langgar Lalin di Qatar, Siap-siap Kena 'Kartu Merah'!"
[Gambas:Video 20detik]
(yna/aff)