Heboh soal para suporter klub sepakbola Israel, Maccabi Tel Aviv diserang di Amsterdam saat Liga Europa. Bagaimana awal mula ceritanya?
Lanjutan Liga Europa matchday keempat menyajikan duel Ajax Amsterdam kontra Maccabi Tel Aviv, Jumat (8/11) dini hari WIB. Ajax menang telak 5-0.
Sebelum laga, para suporter garis keras Maccabi Tel Aviv dari Israel memadati jalanan Kota Amsterdam. Mereka meneriakkan chant-chant klub kesayangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan Al Jazeera dan media-media lokal, awalnya aksi suporter itu berjalan baik-baik saja. Sampai akhirnya, ada beberapa orang dari suporternya yang naik ke salah satu flat dan mencopot bendera Palestina.
Aksi mereka lantas diperingati warga lokal. Untuk diketahui, banyak para imigran di Amsterdam yang berasal dari Maroko dan Turki.
Salah seorang suporter lantas menyerang mobil warga lokal yang memberikan peringatan, dengan ikat pinggangnya. Aksi para suporter tersebut kemudian makin 'beringas'.
Mereka lantas meneriakkan kata-kata 'Let the IDF win, and f*** the Arabs'. Belum selesai, ada nyanyian yang akhirnya memantik kemarahan warga lokal seperti ini, 'There are no schools in Gaza because there are no children in Gaza' yang artinya 'tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak-anaknya lagi'.
Hal itulah yang membuat warga lokal tidak bisa menahan diri. Mereka mengejar para suporter Maccabi Tel Aviv dan menghajarnya.
Tercatat, lima orang suporter Maccabi Tel Aviv dilarikan ke rumah sakit karena luka berat. 20-30 Orang lainnya luka-luka ringan.
Beberapa cuplikan video yang viral di sosial media menampilkan, beberapa suporter yang ditahan warga setempat. Mereka disuruh untuk ngomong 'free Palestine' agar bisa bebas dan mau melakukannya sambil gemetar ketakutan.
Pihak kepolisian menangkap 62 orang, 10 di antaranya masih ditahan. Pemerintah Israel langsung menerbangkan para suporter tersebut untuk pulang.
Untuk diketahui, serangan Israel ke wilayah Gaza di Palestina sejak setahun terakhir. Setidaknya, sudah 42 ribu orang meninggal dunia dan banyak di antaranya adalah anak-anak. Fasilitas umum seperti rumah sakit sampai sekolah pun hancur.
(aff/nds)