Seperti diketahui, masalah KITAS mengemuka setelah Save Our Soccer (SOS) menemukan temuan bahwa pemain asing TSC tak memilikinya. Mereka hanya mempunyai visa on arrival saja.
Kondisi tersebut sontak membuat Menpora Imam Nahrawi berang karena PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator tidak komitmen dengan regulasinya. Menpora pun memberikan tenggat waktu satu pekan sejak 6 September lalu kepada GTS untuk memberikan jaminan bahwa KITAS harus diselesaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua masih dalam proses, klub-klub sudah minta rekomendasi dari BOPI untuk diurus KITAS-nya di Kemenaker," ujar Sekjen BOPI, Heru Nugroho, Kamis (15/9).
"Tapi sebagian masih belum selesai vefirikasinya karena masih ada yang harus dilengkapi. Jadi kami minta untuk memperbaiki dokumen-dokumennya dan lagi proses,"
Dengan proses tersebut, BOPI berharap akhir pekan ini seluruh rekomendasi dari pihaknya selesai. Dia berharap seluruh pemain asing sudah memiliki KITAS.
"Hanya sepuluh persen dari yang mengajukan rekomendasi yang masih harus diperbaiki beberapa dokumen administratif seperti misalnya kontraknya," kata Heru.
Sementara itu Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan bertemu dengan PT GTS untuk membahas perkembangan masalah KITAS.
"Saya sempat dihubungi oleh GTS untuk membicarakan masalah ini, mungkin minggu-minggu ini," kata Gatot. (ads/din)











































