Pertemuan tersebut digelar di Ruang Eksekutif Polwiltabes Surabaya, Jalan Taman Sikatan, Kamis (14/1/2010). Hadir antara lain Yayasan Suporter Surabaya (YSS) dengan ketuanya, Wastomi Suheri, serta Persebaya Fans Club (PFC) dengan kordinatornya, M Syafii.
Dari pihak kepolisian, hadir Kapolwiltabes Surabaya Kombespol Ike Edwin, Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi serta beberapa orang bawahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepakbola adalah tontonan yang menghibur. Jangan malah dijadikan kerusuhan yang malah membuat takut warga," ujar Ike dalam sambutannya.
Aparat keamanan berharap agar para pendukung Persebaya bersikap baik karena Persebaya adalah bagian dari Kota Surabaya, sehingga nama baik Persebaya wajib dijaga untuk menjaga nama baik Surabaya juga.
"Di sini banyak perwakilan dan perusahaan negara asing. Kalau yang mereka tahu Surabaya rusuh, maka mereka bisa meninggalkan Surabaya dengan mengatakan Surabaya tidak aman," tambah Ike.
Sebagai antisipasi keamanan menjelang duel yang bakal digelar pada Sabtu (16/1) tersebut, polisi siap menerjunkan 3.000 personelnya. Namun Ike berpesan bahwa pengamanan terbaik adalah dari diri sendiri dengan tidak bertindak anarkis.
Dalam kesempatan tersebut, para pendukung Persebaya juga membacakan surat pernyataan damai dan bersedian mematuhinya. Surat tersebut kemudian ditandatangani oleh empat perwakilan suporter.
(arp/fjp)