Berjalan dari pukul 15.00 WIB--dari agenda awal jam 14.00 WIB--Kongres PSSI, Jumat (20/5/2011), akhirnya ditutup Agum Gumelar, yang juga Ketua Komite Normalisasi (KN), per pukul 20.50 WIB menyusul adanya deadlock.
Keputusan Agum tersebut tidak lepas dari banyaknya interupsi yang dilancarkan oleh sejumlah peserta kongres, yang didominasi oleh Kelompok 78.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang hadir di dalam Kongres tersebut, nilai Budiarto, sudah menjadi skenario dari Kelompok 78 agar Agum tidak lagi memimpin sidang. Hal ini terkait dengan usaha mereka mengantar duo jagoannya, George Toisutta dan Arifin Panigoro, ke kursi PSSI 1 dan PSSI 2.
"Ini skenario, silakan turun pimpinan sidang (Agum), yang lain naik jadi setelah itu bisa mendorong agenda GT maju."
"(Setelahnya) Mereka bisa bilang ini kedaulatan tertinggi. Tak ada lagi yg lebih berdaulat (ketimbang pemilik suara), kita paling berkuasa, begitulah kalau sudah merasa punya panggung," analisis Budiarto yang juga wartawan senior tersebut.
(krs/roz)