Andie dipukuli sekelompok orang dan terkena sabetan cerurit saat sedang berkumpul bersama Bonek Bonarki Manukan dan rekan-rekan serikat buruh di gedung sekretariat KASBI, Senin (15/4/2013) malam. Para pelaku penyerangan datang dengan menggunakan dua buah mobil dan beberapa motor. Insiden itu sendiri terjadi sekitar pukul 21.00 malam.
"Sekitar 20 orang masuk ke kantor sekretariat, hampir seluruhnya membawa senjata tajam. Mereka memaksa saya ikut, tapi saya menolak," ujar Andie saat diwawancarai detikSport via telepon, Selasa (16/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andie, yang juga merupakan aktivis serikat buruh, merasa yakin kejadian ini tak terkait dengan posisinya sebagai aktivis buruh. Baginya, kejadian ini murni dampak dari aksi yang dilakukannya bersama kawan-kawan Boneknya. Namun, Andie mengaku kejadian ini tak akan mengganggu perjuangan Bonek untuk Persebaya 1927.
"Murni masalah sepakbola. Saya di serikat buruh sudah puluhan tahun tapi tak pernah ada masalah. Yang pasti, ya yang kontra dengan perjuangan kami."
"Kawan-kawan bonek akan terus berjuang. Terlebih lagi kemarin walikota menjanjikan akan ke Jakarta. Ya, kami akan terus perjuangkan sampai mendapatkan keinginan kami," imbuhnya.
Sebelum kejadian malam itu, Andie dan ratusan Bonek melakukan aksi demo menuntut tiga hal kepada PSSI. Tiga tuntutan tersebut antara lain adalah membatalkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret 2013 tentang unifikasi liga. Kedua, sanksi terhadap Menpora dan Ketua Umum PSSI yang dianggap menzolimi Persebaya Surabaya. Ketiga, memberikan hak Persebaya untuk bisa ikut liga sepakbola di Indonesia.
Aksi tersebut berakhir sekitar pukul 15.00 WIB, Andie kemudian sampai di sekretariat KASBI sekitar pukul 17.30 WIB, lalu terjadilah peristiwa pembacokan pada malam harinya. Andie pun meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini hingga pelaku tertangkap.
(roz/krs)