Kala Indonesia Jadi 'Tuan Rumah' di Negeri Samba

DNC 2014

Kala Indonesia Jadi 'Tuan Rumah' di Negeri Samba

- Sepakbola
Sabtu, 15 Nov 2014 22:02 WIB
M Resha Pratama/DetikSport
Sao Paulo - Perjalanan Indonesia di final dunia Danone Nations Cup (DNC) 2014 boleh dibilang berjalan menyenangkan sejauh ini. Apalagi dukungan tim lain atau penonton membuat Garuda Muda Indonesia seperti bermain di rumah sendiri.

Sebagai salah satu peserta dari 32 negara yang mengikuti final dunia di Sao Paulo, 14-16 November ini, Indonesia boleh jadi dianggap bukan siapa-siapa mengingat nama negara ini tak begitu besar di persepakbolaan dunia.

Tapi siapa sangka ketika anak-anak SSB Asad 313 Purwakarta - nama asli Garuda Muda Indonesia - justru jadi pusat perhatian seluruh orang yang ada kompleks hotel Paradise Golf dan Lake Resort sejak hari pertama mereka tiba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana riang serta jenaka yang selalu diciptakan oleh Rifki W Hidatulah dkk. selalu menarik perhatian tim-tim lain. Mereka tak cuma jadi tim yang paling ceriwis di dalam, tapi juga di luar lapangan.

Detiksport sendiri sempat berbincang-bincang dengan wartawan atau perwakilan dari tim peserta, kesan manis terhadap tim Indonesia selalu keluar dari mulut mereka. Bahkan beberapa tim tak sungkan mengakui bahwa Indonesia adalah tim yang bagus secara permainan, meski mereka punya postur kecil.

Dukungan untuk Indonesia kian terasa ketika anak asuh Jacksen F Tiago itu memainkan laga babak 16 besar melawan Prancis, yang merupakan juara bertahan serta "tuan rumah" mengingat Danone berasal dari negara itu.

Ketika 1x20 menit laga normal berakhir imbang tanpa gol, adu penalti jadi cara untuk mencari pemenang. Tim-tim lain yang berada di bangku penonton di belakang lapangan pun meneriakkan "Indonesia, Indonesia, Indonesia", saat Sutan Diego Armando Zico maju sebagai penendang pertama.

Dan ketika tendangan eksekutor ketiga Indonesia, Saiful, menembus jala Prancis, Indonesia pun lolos dan penonton ikut senang. Tak lupa Jacksen pun meminta anak-anak itu untuk berterima kasih atas dukungan penonton.

"Sangat luar biasa anak-anak, dari pertandingan ke pertandiangan merek aberkembang. Dan mereka tadi luar biasa, menghadapu juara bertahan. Kalian lihat sendiri, kita lebih banyak menguasai jalannya pertandingan, banyak mengambil inisiatif serangan. Saya rasa sebagai tim paling kecil di turnamen ini, itu luar biasa," ujar Jacksen kepada Detiksport usai pertandingan.

"Dan yang lebih membanggakan kita itu apa, kita mendapat respek maupun simpati dari semua suporter di sini, mau orang Brasil, Kanada, Afrika Selatan, dan lainnya. Semoga momen yang tadi kalian (media -red) bisa merekam, bisa foto, supaya kalian bisa bawa bukti ke Indonesia apa yang anak-anak lakukan dalam pertandingan tadi, lawan juara bertahan Prancis dan itu luar biasa" sambungnya.

Di babak delapan besar, Indonesia akan bertemu Chile yang mengalahkan Brasil 1-0.

"Yang sekarang kita harus lakukan adalah beristirahat dulu, menenangkan adrenalin karena tadi itu wow, sangat luar biasa, tingkat tinggi. Karena untuk pertandingan berikutnya lawannya lebih berat dari Amerika Latin, lawan Brasil atau Chile," tutup Jacksen.

(mrp/rin)

Hide Ads