Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan, usai menggelar rapat Komite Eksekutif di Senayan, Jakarta, Sabtu, (2/5).
"Kami sudah membuat keputusan bahwa kompetisi ISL 2015 dinyatakan force majeure, melihat kondisi luar biasa di luar PSSI yang membuat kompetisi tidak bisa berjalan dengan baik. Kompetisi tidak bisa diselesaikan, jadi kompetisi dihentikan," ungkap Hinca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSSI memutuskan semua kompetisi ISL dihentikan. Kami menganggap kompetisi itu tidak ada. Kondisi yang telah ditetapkan oleh PSSI ini bahwa kompetisi ISL 2015 tidak ada. Selesai tapi tidak tuntas, finish uncomplete," ungkap Joko.
"PT Liga bukan sebagai pihak yang bisa mengambil keputusan. Atas keputusan EXCO PSSI ini makan PT Liga Indonesia memutuskan Kompetisi ISl 2015 setop berhenti, selesai tidak tuntas dengan kondisi force majeure yang telah ditetapkan ini," lanjutnya.
ISL 2015 dihentikan sementara oleh PSSI pada 10 April lalu, saat kompetisi baru melakoni dua pertandingan. PSSI ketika itu mengatakan kalau keputusan menghentikan liga diambil agar mereka bisa menelaan lebih mendalam terkait rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang telah disetujui oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Oleh PSSI, liga dijadwalkan kembali bergulir 25 April.
Namun pada 18 April PSSI dibekukan oleh Menpora setelah mengacuhkan tiga surat peringatan yang diberikan. ISL pun batal bergulir lagi pada 25 April.
Menpora Imam Nahrawi pada Kamis (30/4/2015) kemarin telah memerintahkan PT Liga agar roda kompetisi paling lambat 9 Mei.
"Keputusan ini akan disirkulasi ke klub-klub. Jika ada perubahan situasi, kami anggap itu kompetisi baru, entah itu nanti namanya ISL 2015/16 atau yang lainnya. Jadi, per hari ini kompetisi 2015 sudah selesai. Setelah ini akan seperti apa, itu bukan wewenang dari PT Liga," tuntas Joko.
(ads/din)