"BOPI sangat kecewa kepada pihak-pihak yang telah melakukan penyesatan opini di media-media, bahkan dilakukan pula pada rapat dengar pendapat di Komisi X DPR RI pada tanggal 26 Mei 2015, dimana opini tersebut sangat provokatif dan menyesatkan opini publik tentang penyebab kegagalan laga Persipura vs Pahang FA yg semestinya digelar tgl 26 Mei 2015," seru Sekjen BOPI, Heru Nugroho.
Persipura menyalahkan pihak pemerintah setelah tiga pemain Pahang visanya ditolak oleh imigrasi. Penolakan tersebut pada akhirnya membuat Pahang memutuskan pulang ke Malaysia dan laga dengan Persipura di ajang Piala AFC batal terlaksana.
Sebagaimana Menpora, BOPI sebelumnya telah menjelaskan bahwa tidak pernah dengan sengaja mempersulit izin rekomendasi penerbitan visa atas tiga pemain asing Pahang FA, lantaran sudah menjalankan prosedur yang ada.
Dijelaskan BOPI, semua dokumentasi rekomendasi pertandingan sudah diberikan. Mereka balik menganggap kelalaian ada di pihak PSSI, karena tidak memberitahu Pahang FA bahwa tidak semua pemain asing bisa mendapatkan visa on arrival -- tergantung pada kerja sama negara-negara bersangkutan.
Dari empat pemain asing Pahang FA, hanya Argentina yang punya perjanjian visa on arrival dengan Indonesia. Alhasil, tiga pemain lain yang berpaspor Jamaika, Nigeria, dan Pakistan, tetap harus diurus visanya, sesuai prosedur masing-masing. Hal mana seharusnya sudah diketahui dengan baik.
"Tidak seharusnya pengurus PSSI dan Persipura tidak mengetahui tiga orang ini tidak punya hak visa on arrival. Sementara Malaysia berkirim surat kepada PSSI untuk minta diproses visa on arrival itu. Tapi isu yang berkembang, BOPI menolak mengurus surat rekomendasi," cetus ketua umum BOPI, Mayjend (Purn) Noor Aman, kemarin.
Masalah pembatalan laga Persipura melawan Pahang FA kemudian sampai dibahas dalam RDPU Komisi X DPR RI dengan PSSI, PT Liga Indonesia dan perwakilan klub sejak kemarin Selasa (26/5). PSSI pun meminta agar BOPI ditinjau kembali karena dicap seringkali mempersulit masalah birokrasi.
"Penyesatan opini yang dilakukan secara masif tersebut, dikhawatirkan mengganggu rasa kebersamaan dan persaudaraan bangsa, hingga kami beranggapan upaya tersebut menyerupai aksi teror. BOPI beranggapan bahwa laga Persipura vs Pahang FA adalah sebuah kegiatan yang bertujuan mengharumkan nama bangsa, sehingga layak untuk didukung oleh semua pihak yang berkaitan dengan sukaesnya event tersebut," tambah Heru
"Bahwa BOPI sudah menyampaikan kronologis proses pengajuan surat permohonan rekomendasi dari Persipura dan berhasil diproses oleh BOPI hanya dalam waktu kurang dari 24 Jam, seperti tertera pada kronologis yang sudah disebarkan ke Publik. Oleh karenanya, saat ini BOPI sedang melacak nara sumber pertama yang menyebarkan opini penyesatan tersebut, untuk nantinya akan dilaporkan ke Pihak Berwajib untuk dimintai pertanggungjawabannya secara hukum formal yang berlaku di negara ini, karena ulah tersebut kami anggap sebagai upaya yang membahayakan rasa persaudaraan dan kebangsaan," papar Heru.
(Amalia Dwi Septi/Doni Wahyudi)