Laga lanjutan Grup 5 ISC B antara PSS Sleman melawan Persinga Ngawi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (7/8) berlangsung ricuh. Kejadian tersebut bermula lantaran Persinga menganggap dua gol PSS Sleman tidak sah.
Alhasil, para pemain Persinga melakukan pemukulan terhadap wasit dan hakim garis. Bahkan pemain-pemain tersebut sampai menginjak-injak wasit. Persinga juga sempat melakukan aksi walkout pada menit 60, setelah aksi pemukulan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu sontak membuat wasit mengeluarkan dua kartu merah terhadap pemain Persinga, yakni M Fakhur Rosi dan Andre Eka Prasetya.
"Yang jelas pasti akan kami hukum. Kami tidak akan mentolerir segala tindakan indisipliner yang bisa mencoreng makna sepakbola yang sebenarnya," ujar Direktur Regulasi dan Kompetisi, Ratu Tisha Destria, Senin (8/8).
Namun demikian, Tisha belum mengetahui hukuman seperti apa bagi pelaku. Dia menyebut bahwa hak sepenuhnya ada di ranah Komisi Disiplin TSC.
Sebelumnya, kejadian serupa sempat terjadi di laga TSC antara Perseru Serui melawan Semen Padang beberapa waktu lalu. Kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra terbukti melakukan intimidasi dan pemukulan terhadap wasit. Dia pun dijatuhi hukuman berupa skorsing lima pertandingan oleh Komdis.
(ads/a2s)











































