Kongres PSSI Juga Jadi Ajang Rekonsiliasi, Bisakah?

Kongres PSSI Juga Jadi Ajang Rekonsiliasi, Bisakah?

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Senin, 19 Sep 2016 14:42 WIB
Foto: detiksport/amalia
Jakarta - PSSI tak lama lagi akan mencari ketua umum yang baru periode 2016/2020. Kongres tersebut diharapkan tak hanya dijadikan sebagai ajang perebutan kekuatan dan kekuasaan, melainkan sebagai tempat rekonsisilasi.

Hal itu disampaikan oleh mantan Panglima TNI, Moeldoko, kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/9). Moeldoko memang masuk dalam delapan bakal calon Ketua Umum PSSI yang sudah dinyatakan lolos verifikasi oleh Komite Pemilihan.

Namun sebelum kongres berlangsung, aroma persaingan kelompok-kelompok tertentu yang mengusung kandidat masing-masing semakin kencang. Moeldoko pun menegaskan kongres harus berjalan fair play.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini era demokrasi. Saya seorang tentara, tetapi sangat menjunjung tinggi demokrasi. Kepemimpinan yang kuat ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Apalagi mengurus sepakbola yang filosofinya adalah persahabatan, maka human relation menjadi kunci dalam leadership organisasi. Bukan pendekatan kekuasaan atau kekuatan," katanya.

"Itu sebabnya, saya berharap seluruh proses kongres sebelum, selama, dan setelah Kongres harus berjalan sesuai nilai dan prinsip-prinsip demokrasi yang terbuka, fair, adil, dan saling respek dalam kesetaraan."

Selain itu, kongres kali ini juga diharapkan menjadi momen untuk rekonsiliasi semua pihak memperbaiki hubungan lebih baik antara PSSI dan pemerintah. Jika semua bersatu, Moeldoko menilai sepakbola bisa maju.

"Itulah makna kongres rekonsiliatif yang saya maksud. Kita malu terhadap dunia dan FIFA. Kita malu dengan masyarakat kita sendiri.

"Dalam hidup saya, saya tidak suka ada kelompok-kelompok. Dulu waktu Panglima TNI, saya jaga betul soliditas karena saya meyakini soliditas akan melahirkan kohesivitas yang berujung pada munculnya produktivitas. Saya mengajak segenap stakeholder sepakbola, terutama peserta Kongres PSSI nanti, mari kita bangun soliditas sebagai pondasi untuk memajukan sepakbola nasional," katanya.

(ads/a2s)

Hide Ads