7 Klub Minta Pemerintah Kawal Kongres PSSI

7 Klub Minta Pemerintah Kawal Kongres PSSI

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Senin, 26 Sep 2016 16:17 WIB
7 Klub Minta Pemerintah Kawal Kongres PSSI
Foto: Amalia Dwi Septi/detikSport
Jakarta - Menjelang Kongres Pemilihan PSSI, tujuh klub yang berstatus terhukum meminta kepada pemerintah untuk mengawasi jalannya kongres, terutama tentang nasib mereka yang dijanjikan akan dipulihkan.

Sebanyak tujuh klub tergabung dalam AKSI (Aliansi Klub-klub Sepakbola Indonesia) kembali mendatangi Kantor Kemenpora, Senin (26/9). Mereka Adalah Arema Indonesia (eks IPL), Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi, Lampung FC, Persebaya Surabaya dan Persipasi Kota Bekasi.

Namun keinginan mereka bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi urung terlaksana. Sebab, Menpora dikabarkan tidak sedang ditempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Persipasi, Yeksa Sarkeh Chandra, menjelaskan bahwa kedatangan mereka adalah untuk mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah karena telah kooperatif mendorong PSSI menyelesaikan masalah tujuh klub ini. Dia ingin Menpora juga mengawasi jalannya kongres tersebut.

"Kami juga meminta kepada pemerintah untuk ikut mengawasi jalannya kongres. Karena kami berharap PSSI benar-benar komitmen dengan janji mereka," ujar Yeksa.

Ya, sebelumnya Komite Eksekutif PSSI telah memutuskan untuk membawa masalah tujuh klub tersebut di dalam Kongres pada 17 Oktober. Rencananya, status tujuh klub itu langsung akan disahkan.

"Pengambilan keputusan kan sudah di Exco. Besok tinggal pengesahan. Karena keputusan Exco itu sudah berkekuatan hukum, tinggal disahkan. Yang terpenting bagi kami status kami diakui dulu sebagai anggota PSSI," katanya.

Namun demikian, hingga saat ini tujuh klub tersebut belum menerima undangan Kongres PSSI tersebut. Meski tidak memiliki hak suara, undangan menurutnya sudah harus diterima satu bulan sebelum kongres.

"Kami rencananya ingin bertemu dengan Pak Hinca Pandjaitan (Plt Ketum PSSI) untuk menanyakan undangan kami. Status kami di kongres itu sebagai peninjau," kata Yeksa. (ads/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads