Penentuan tempat kongres PSSI yang rencananya berlangsung pada 17 Oktober mendatang sempat menjadi perdebatan. PSSI tetap pada pendirian bakal melangsungkannya di Makassar, sementara pemerintah, lewat Kemenpora, tak mau mengubah rekomendasi di Yogyakarta.
Kemenpora sudah mengirim surat ke FIFA untuk memberikan penjelasan atas masalah ini. Surat yang ditandatangani oleh Deputi IV Bidang Olah Raga Prestasi, Gatot S Dewa Broto, itu sudah mendapatkan jawaban dari FIFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di surat tertanggal 14 Oktober 2016, yang ditandatangani oleh Sekjen FIFA Fatma Samoura, FIFA memberikan kesempatan untuk menunda kongres paling lambat 10 November. Atas sikap bijak itu, Kemenpora memberikan apresiasi.
"Terhadap isi surat FIFA tersebut, Kemenpora menyambut sangat gembira dan mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh FIFA," bunyi petikan pernyataan resmi Kemenpora itu.
"Sejak semula saat Kemenpora pada tanggal 9 September 2016 menerbitkan rekomendasi Kongres PSSI yang menunjuk Yogyakarta untuk kongres, Kemenpora merasa yakin itu bukan bentuk intervensi pemerintah. Itu hanya sebagai tanggung-jawab pemerintah agar PSSI bersama-sama pemerintah menata kembali PSSI dari kota dimana PSSI pernah lahir."
"Kini masalah tanggal dan kota untuk kongres sudah final dan menjadi tugas PSSI untuk mempersiapkan kongres tersebut semaksimal mungkin. Pemerintah hanya berharap agar sinergitas antara pemerintah, PSSI dan FIFA serta AFC tetap terjaga dengan baik untuk menuju pembenahan tata kelola sepakbola Indonesia yang lebih baik secara akseleratif," imbuh pernyataan yang dilansir situs resmi Kemenpora itu.
(cas/cas)











































