Merahnya Pakansari: Tanda Nadi Sepakbola Indonesia Berdenyut Lagi

Merahnya Pakansari: Tanda Nadi Sepakbola Indonesia Berdenyut Lagi

Lucas Aditya - Sepakbola
Minggu, 04 Des 2016 10:20 WIB
Merahnya Pakansari: Tanda Nadi Sepakbola Indonesia Berdenyut Lagi
Foto: Rachman Haryanto
Bogor - Denyut nadi kehidupan sepakbola Indonesia sudah kembali. Stadion Pakansari yang memerah menjadi penandanya.

Indonesia yang tak dijagokan lolos fase grup Piala AFF 2016 malah bisa melaju ke semifinal. Skuat 'Garuda' berhasil melaju ke babak empat besar, setelah finis sebagai runner-up Grup A.

Sempat mengalami start buruk dengan menelan kekalahan atas Thailand, Indonesia bangkit pada dua laga berikutnya dengan memetik hasil imbang atas Filipina dan memetik kemenangan atas Singapura. Laga-laga itu dihelat di Filipina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah berikutnya, Indonesia harus berduel melawan Vietnam pada babak semifinal. Sejak babak empat besar ini, masing-masing negara yang lolos bakal menjalani laga home dan away. Pertandingan leg I Indonesia dengan Vietnam berlangsung Sabtu (3/12/2016). Indonesia berstatus sebagai tuan rumah. Karena Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) direnovasi, Stadion Pakansari di Cibinong, Bogor, Jawa Barat jadi alternatif.

Menilik kapasitasnya, Stadion Pakansari memang cuma kurang lebih sepertiganya dari SU GBK yang bisa menampung 80 ribu penonton.

Namun, laga yang merupakan pertandingan kandang pertama Indonesia di turnamen resmi, usai bebas dari sanksi FIFA, itu memang sudah diyakini bakal disambut antusias oleh suporter. Lokasi yang tak ada di pusat kota Jakarta bukanlah halangan. Bahkan, harga tiket laga Indonesia di Bogor yang dinilai lebih mahal ketimbang negara-negara lain tak jadi soal. Para suporter sudah rindu berat.

Prediksi itu tepat. Antusiasme masyarakat Indonesia menyambut laga home pasukan Merah Putih itu sudah muncul sejak H-1. Suasana sekitar Stadion Pakansari sudah mulai ramai sejak H-1 pertandingan. Para pedagang pernak-pernik 'merah-putih' sudah ada di sekitar stadion.

Tak cuma itu, GBK juga gaduh. Calon penonton rela antri untuk mendapatkan tiket. Mereka bahkan bersatu untuk melawan calo. Seorang calo bahkan diseret ke Kemenpora untuk menimbulkan efek jera. Bukan cuma kepada si calo tapi juga mereka yang menguasai distribusi tiket.

Kesibukan calon penonton bahkan sudah riuh kala pemesanan tiket online dibuka. Situs penyedia tiket down dan tak bisa diakses.

Sebanyak 10 ribu tiket yang dijual offline ludes dalam waktu satu jam 45 menit. Sementara untuk penjualan online, ada banyak kendala. Tapi, tiket juga ludes terjual.

 Merahnya Pakansari: Tanda Nadi Sepakbola Indonesia Berdenyut LagiFoto: Rachman Haryanto

Memasuki hari pertandingan, Stadion Pakansari yang biasanya jadi kandang PS TNI, sesak sejak tengah hari. Dengan membuat steril dalam radius satu kilometer dari stadion, suporter yang mengenakan jersey dan asesoris serba merah mendapatkan kemewahan tak terganggu moda transportasi. Kantong-kantong parkir sudah penuh sebelum petang.

Antrean makin panjang mulai pukul 16.00 WIB. Para suporter yang kian memerahkan Stadion Pakansari dengan sabar menanti gate sesuai temat duduk mereka dibuka. Ada di antara mereka yang datang sejak pukul 14.00 WIB.

Mendekati pukul 18.00, satu jam sebelum kick-off, stadion dengan kapasitas 30 ribu orang terisi penuh. Ada di sisi tribun VIP, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, memberikan dukungan langsung untuk timnas Indonesia.

Kegaduhan tak cuma ada di dalam stadion. Situasi di luar stadion masih tetap ramai. Para penjaja pernak-pernik timnas seperti topi, stiker, kaos 'kw' timnas Indonesia menjamur. Mulai dari titik akhir kendaraan boleh masuk sampai ring satu stadion ramai dengan pernak-pernik khas timnas.

Suporter yang tak mendapatkan tiket juga setia untuk tetap tinggal sampai pertandingan usai. Mereka merayakan penampilan timnas dengan nobar lewat giant screen.

Hingga akhirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang lagi di dalam stadion sepakbola. Stadion Pakansari menjadi saksi bisunya. Di sinilah para suporter, sebut saja, berbuka puasa setelah menahan lapar dan haus selama satu tahun untuk menyaksikan timnas mereka menjamu tim tamu, dalam sebuah ajang resmi membawa nama bangsa.

Setelah 90 menit bergulir, suporter pun merayakan sebuah kegembiraan yang berlipat-lipat. 'Buka puasa' itu ditandai dengan kemenangan timnas atas Vietnam dengan skor 2-1.

Laju naik turun selama pertandingan berakhir manis. Momen 90 menit dalam laga antara Indonesia dengan Vietnam itu diawali dengan amat menjanjikan lewat gol Hansamu Yama Pranata di menit ketujuh. Penonton bersorak. Jokowi yang biasanya bermuka datar saat menyaksikan timnas bermain, kini turut berdiri, bertepuk tangan, dan tersenyum lebar.

Berselang 10 menit, semua pendukung terdiam saat Vietnam mampu mencatatkan gol dari titik putih, yang dicetak oleh Nguyen Van Quyet.

Seluruh pendukung timnas Indonesia pun berpesta usai Boaz Salossa mampu membukukan gol lewat titik putih di awal babak kedua, untuk mengantarkan tim besutan Alfred Riedl itu menang 2-1. Ekspresi kegembiraan terus tampak hingga setelah laga berakhir.

 Merahnya Pakansari: Tanda Nadi Sepakbola Indonesia Berdenyut LagiFoto: Rachman Haryanto

Sedikit noda dibuat para suporter. Kebablasan dalam merayakan kegembiraan, mereka mengabaikan imbauan tak menyelakan kembang api dan flare. Memang, terasa kurang kalau sebuah perayaan taka da kembang api, flare atau benda-benda yang bercahaya. Namun, semestinya suporter juga memahami tindakan itu berpotensi sanksi untuk Indonesia yang tentunya bakal merugikan timnas.

Tapi bagaimanapun, kemeriahan di Stadion Pakansari pada Sabtu malam itu telah menandai nadi sepakbola Indonesia sudah berdenyut lagi. Tapi pekerjaan belum selesai buat Boaz dkk.

Indonesia sudah ditunggu pertandingan leg II semifinal Piala AFF di My Dinh National Stadium, Rabu (7/12/2016). Tim yang dibesut Alfred Rield itu cuma butuh hasil imbang untuk melaju ke final.

Jika tiket didapatkan, sebuah pesta di tanah air akan menanti lagi. Ada kesempatan buat publik Indonesia untuk makin menghidupkan dan menggairahkan sepakbola lagi.

(cas/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads