Abduh lahir di Tulehu, sebuah desa di Maluku yang dikenal sebagai Brasil-nya Indonesia. Abduh menjadi salah satu bakat besar sepakbola nasional yang lahir di wilayah tersebut, di mana Tulehu juga sudah memunculkan nama-nama besar seperti Ramdani Lestaluhu, Ambrizal Umanailo, Alfin Tuassalamony, Manahati Lestusen, dan Hasyim Kipuw.
Abduh menjadi salah satu pemain yang beruntung lantaran memiliki kesempatan menjadi pemain profesional. Dia pun mulai meniti kariernya dari bawah hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abduh pertama kali merasakan dipanggil ketika timnas U-17 pada 2007 lalu. Tak ada yang begitu terlalu mengenal namanya. Namun seiring berjalannya waktu, pemain PS TNI itu mulai menanjak kariernya bersama timnas U-23.
Impian Abduh bisa memperkuat timnas senior pun akhirnya terwujud. Dia menjadi bagian skuat di Piala AFF 2016, bahkan perannya menjaga pertahanan tak pernah tergantikan.
Tak ada yang menyangka Indonesia bisa lolos ke Piala AFF tahun ini karena memang persiapan yang seadanya. Namun, Abduh memiliki tekad kuat dan ingin membuktikan kalau Indonesia adalah negara kuat dan bisa bangkit setelah menjalani periode hukuman FIFA.
Abduh bakal menunjukkan hal itu di laga final melawan Thailand di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (14/12). Dia berharap timnya bisa meraih kemenangan.
"Yang pasti saya sangat senang dan bangga bisa mencapai final pertama saya di timnas senior untuk Piala AFF ini," sahut Abduh kepada detiksport.
"Kalau Target saya bisa menampilkan yang terbaik dan Insya Allah dengan kerja keras kami semua bisa memenangkan pertandingan besok. Saya cuma ingin bermain maksimal dan jika Allah bisa mengizinkan saya mencetak gol," lanjut dia.
Soal penampilannya yang banyak dapat sanjungan di Piala AFF, Abduh tidak mau terlalu memikirkannya. Sebab dia hanya ingin fokus kerja keras dan menampilkan performa terbaiknya.
"Saya tidak pernah memikirkan hal itu. Yang pasti di setiap pertandingan, saya hanya bertugas menampilkan yang terbaik dan kerja keras, biarkan orang lain yang menilai."
"Di sini tidak hanya berlatih, tapi juga saya mendapatkan banyak pengalaman dari pelatih dan pemain-pemain senior yang banyak membantu saya."
"Namanya bermain sepakbola ada kalanya butuh perjuangan dari bawah. Tapi dari dulu saya punya prinsip di setiap saya diberi kesempatan saya tidak akan sia-siakan kesempatan itu. Saya di lapangan cuma kerja keras dan menampilkan yang terbaik di setiap latihan," tegasnya.
Kepercayaan diri Abduh pun semakin meningkat karena dia mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya. Meski tak ikut menyaksikan langsung, pemain 23 tahun menyakini doa ibu dan bapaknya itu selalu menemaninya.
"Orang tua nonton di kampung saja, mereka tidak mau ke sini katanya takut. Tapi yang penting adalah doa mereka dan doa dari seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Semoga berhasil, Abduh!
![]() |
(ads/din)