Yang Pertama untuk Teerasil Dangda

AFF Suzuki Cup 2016

Yang Pertama untuk Teerasil Dangda

Kris Fathoni W - Sepakbola
Minggu, 18 Des 2016 11:40 WIB
Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Jakarta - Sudah lima kali Thailand menjuarai AFF Suzuki Cup. Untuk Teerasil Dangda, titel yang diraih tahun ini tetap istimewa karena yang pertama untuknya.

Thailand menang 2-0 atas Indonesia di Rajamangala Stadium, Sabtu (17/12/2016) malam kemarin. Hasil itu membuat tim 'Gajah Putih' menjuarai AFF Suzuki Cup 2016 berkat keunggulan 3-2 dari 'Skuat Garuda'.

Teerasil memang gagal bikin gol di Rajamangala kemarin, akibat eksekusi penaltinya digagalkan Kurnia Meiga, tapi keberhasilan Thailand jadi juara tetap tak lepas dari kontribusi pemain depan berusia 28 tahun itu; Teerasil mencetak satu-satunya gol Thailand di Stadion Pakansari pada final leg pertama yang pada akhirnya jadi salah satu modal timnya untuk bangkit di leg kedua.

Secara keseluruhan, Teerasil sudah empat kali menjebol gawang Indonesia sepanjang turnamen kali ini. Pada pertandingan kemarin pun, seperti dicatat ESPNFC.com, ia berhasil melepaskan empat tembakan yang tiga di antaranya mengarah ke gawang Indonesia.

Yang Pertama untuk Teerasil DangdaFoto: AFP PHOTO / ROMEO GACAD

Pesepakbola yang sempat beraksi di Eropa bersama Almeria (pinjaman), Manchester City (trial), dan Grasshopper Club Zurich (pinjaman) itu tampil jadi topskorer turnamen lewat enam gol, termasuk empat di antaranya ke gawang Indonesia.

[Baca juga: Teerasil Dangda Tajam di Depan Gawang Indonesia]

Sepanjang sejarah turnamen yang dulu dikenal dengan nama Piala Tiger itu, Teerasil sudah mencetak 15 gol. Cuma kalah banyak dari Noh Alam Shah (Singapura) yang punya koleksi 17 gol di turnamen tersebut.

Keberhasilan Thailand menjuarai turnamen kali ini sekaligus menjadi yang pertama buat Teerasil. Dari dua kesempatan berikutnya tampil bersama Thailand di final Piala AFF, Teerasil cuma menjadi runner-up (2008, 2012).

Dua tahun lalu ketika Thailand menjuarai turnamen tersebut, ia justru tidak masuk tim karena tidak dilepas klubnya. Hasil tahun 2016 sekaligus menghindarkan Teerasil dari predikat "Mr. Runner-up"--akibat gagal untuk kali ketiga, three peat atau hat-trick. Dua kegagalannya sebelum ini pada akhirnya tidak menjelma menjadi sebuah pola karena pada kesempatan ketiga Teerasil Dangda sukses jadi juara. Tahun ini ia sudah menolak untuk dicap sebagai simbol kesialan Thailand.

[Baca juga: Kemungkinan Teerasil Dangda Menjadi Mitos dan Simbol Kesialan Thailand]



(krs/fem)
Berita Terkait